Editor: Jhonli Kaletuang
MANADO (Gawai.co)- Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, menilai Cemoohan yang dilontarkan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin kepada Rizal Ramli merupakan
pernyataan bersifat ejekan yang tak mendidik ketika Ngabalin menanggapi kesediaan Rizal Ramli membantu menyelesaikan masalah keuangan PT Garuda Indonesia Persero (Tbk) dengan syarat mengubah Presdiential Threshold menjadi 0 persen.
Ngabalin menyebut isi otak Rizal Ramli hanya septic tank, dan melabeli Rizal Ramli sebagai orang yang menyimpan dendam kepada Pemerintah Jokowi lantaran kena pecat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Dirinya malah balik melabeli Ngabalin sebagai orang yang tak berpendidikan, karena tidak memiliki etika.
“Saya lihat bahasa bang Ngabalin kayak tak beretika dan punya sopan santun. Kayaknya waktu di kuliah tak belajar etika dan tata krama. Atau hanya banyak belajar tata boga?” ucap Jerry, Selasa (14/9).
Di samping itu, Jerry mengaku heran dengan posisi dan peranan Ngabalin di KSP. Sebabnya, sejauh ini dia hanya sering tampil ke media dengan gaya komunikasi yang mirip dengan pendengung alias buzzer.
“Nah, bahasa ini seperti gaya para buzzer yang menyerang RR, orang hebat kok di bilang Septic Tank. Otak Nagbalin dan Rizal Ramli beda antara langit dan bumi,” ucap Jerry.
“Orang kalau cerdas lingiustik verbal bahasa polite (sopan) dan juga santun,” lanjutnya mengahiri. (Tim Gawai)