Minut  

Kolaborasi Bank Indonesia Bersama Poktan Hortikultura di Sulut Semakin Maju Dengan Digelarnya Panen Cabai Rawit

Pewarta : Michelle de Jonker
Editor : Martsindy Rasuh

MINAHASA UTARA (Gawai.co) — Kini para petani cabai di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara (Minut) panen hasil tanaman yang ditanam sejak beberapa bulan lalu.

“Hari ini, ada dua lokasi yang melakukan panen perdana, yakni di Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara,” Kata Kepala Bank Indonesia (BI) Sulut Andry Prasmuko, saat melakukan panen perdana cabai, di Manado, Kamis (25/4/2024) tadi.

Lanjut dikatakan Andry, panen perdana di Kota Manado, yakni cabai keriting dengan Kelompok Tani Mitra Bersama. Sedangkan di Kabupaten Minahasa Utara, yakni cabai rawit dengan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Sari Hutan Abadi.

“BI bukan faktor utama, tapi kami hadir untuk berkontribusi dan memberikan stimulus demi meningkatkan ketahanan pangan di Sulut yang sering mendorong inflasi,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.

Dia berharap hasil produksi cabai ini berkesinambungan, sehingga akan mampu memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi akan cabai ini.

“Kami berharap petani akan mendahulukan kebutuhan lokal, kemudian bisa dijual ke luar daerah,”harapnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Minahasa Utara Novly Wowiling, mengapresiasi upaya BI yang berkolaborasi dengan petani di Minahasa Utara untuk menghasilkan sesuatu yang berdampak besar bagi masyarakat.

“Cabai rawit memang salah satu pemicu dalam angka inflasi di Sulut. Sehingga dengan adanya kolaborasi semoga inflasi akan tetap stabil,” Kata Wowiling.

Ketua Kelompok P4S Sari Hutan Abadi Atma Tarigan, mengatakan pihaknya berterima kasih kepada BI karena boleh memberikan bantuan untuk meningkatkan produksi tanaman hortikultura di Minahasa Utara.

“Target kami ternyata sejalan dengan program BI. Dari mulai tahun lalu, kami mendapatkan bantuan, dan berharap kolaborasi ini akan terus berlanjut,” ujar Tarigan.

Saat ini, kata Tarigan, pihaknya melakukan penanaman bersama siswa-siswi PKL SMK Negeri Pertanian Pembangunan Kalasey.

“Sudah 10.000 pohon cabai rawit yang ditanam, dan ditargetkan bisa mencapai 25.000 pohon. Luas lahan sebesar dua hektare,” Jelasnya.

Selain cabai rawit, juga ada tomat yang ditargetkan juga mencapai 25.000 pohon, kemudian tanaman padi kedepan ditargetkan seluas 20 hektare.

Senada disampaikan Ketua kelompok tani Mitra Bersama Tomy Taasora, saat ini lahan yang sudah ditanamai sebesar 0,6 hektare. Sebelum dapat bantuan dari BI, pihaknya hanya mampu menanam 3.000 pohon cabai keriting, dan setelah dapat bantuan BI meningkat menjadi 4.500 pohon.

“Dari tanaman ini, kami menargetkan hasil produksi mampu mencapai 4,5 ton hingga 5 ton,” terangnya.

Lanjut dia mengatakan, selain cabai keriting pihaknya juga menanam cabai rawit sebanyak 1.200 pohon.

“Saat ini yang cukup mahal, yaitu pupuk. Saya berharap bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah,”tutupnya. (Mdj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *