Mahasiswa KKN UNIMMAN Sosialisasikan Cara Hidup Sehat ke Masyarakat

Mahasiswa KKN UNIMMAN Sosialisasikan Cara Hidup Sehat ke Masyarakat Pemeriksaan kesehatan gratis oleh Mahasiswa peserta program KKN UNIMMAN di salah satu Kelurahan diwilayah Kecamatan Maesa – Kota Bitung. (Foto: Istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Wujud nyata program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Manado (UNIMMAN) menggelar pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) bagi masyarakat dimasing-masing lokasi Posko KKN di sejumlah Kelurahan di Kota Bitung. Minggu (27/3/2022).

Diketahui pelaksanaan KKN Mahasiswa UNIMMAN yang digelar kurang lebih hampir empat Minggu ini, merupakan program UNIMMAN Tahun Ajaran 2021/2022.

Pelatihan BHD dari mahasiswa KKN UNIMMAN mendapat apresiasi dari Lurah Kakenturan Satu, Wilson Sahala yang menyatakan masyarakat sangat antusias dan mengucapkan banyak terima kasih dengan adanya kegiatan pelatihan dari mahasiswa KKN.

Wilson mengatakan, para Mahasiswa KKN, selain memberikan sosialisasi terkait dengan kesehatan, adik-adik Mahasiswa ini juga, mengajarkan berbagi cara dalam mempraktikkan hidup sehat yang benar.

“Semoga ke depan juga dari Dinas Kesehatan akan selalu punya program yang sama, lebih khusus dalam hal mensosialisasikan terkait masalah-masalah kesehatan di seluruh masyarakat Kota Bitung,” ujar Wilson.

Sementara itu, Ns Hj Silvia Dewi Mayasari Riu SKep M Kep yang diketahui sebagai salah satu Dosen Pendamping Mahasiswa peserta KKN di Kota Bitung, menyampaikan tujuan akan program KKN Mahasiswa UNIMMAN.

“Pelaksanaan pelatihan BHD tersebut, dikarenakan dari hasil survei yang dilakukan mahasiswa KKN ditemukan masih banyak masyarakat yang awam soal BHD,” kata Silvia yang didampingi oleh para Dosen Pendamping lainnya antara lain; Ns Normah Alfiat Talibo S Kep M Kep dan Ns Tezar Nusi S Kep.

Dirinya mencontohkan, ketika ada masyarakat yang mengalami serangan jantung, maka yang terpikir cepat adalah segera mengantar ke rumah sakit. Namun, jika jarak rumah sakit jauh dari lokasi, maka dapat dipastikan pasien tidak akan terselamatkan.

“Padahal ada yang namanya golden period atau sepuluh menit pertama adalah penentuan. Nah jika rumah sakit jauh maka pasti pasien tidak akan tertolong,” katanya.

Pelatihan ini untuk memberikan pahaman bagaimana pertolongan pertama jika ada warga yang terkena serangan jantung mendadak.

Begitu juga dengan senam diabetes atau DM yang banyak ditemui di Kelurahan Kakenturan Satu dan Dua sesuai hasil kuesioner dan data dari Puskesmas maka dilakukan senam DM yang dapat menurunkan gula darah.

“Kami berharap pelatihan BHD ini bisa membekali masyarakat saat terjadi hal darurat dengan melakukan pertolongan pertama,” pungkasnya.

(***/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *