Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
TONDANO (Gawai.co) – Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan dan Umum, Prof. Dr. Donal Matheos Ratu, S.Pd., M.Hum., resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar di Universitas Negeri Manado (Unima), Selasa (11/3/2025).
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Matheos menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan serta berterima kasih kepada keluarga, kolega, dan semua pihak yang telah mendukungnya dalam perjalanan akademik hingga mencapai jabatan tertinggi di dunia pendidikan.
“Gelar Profesor ini adalah hadiah terbesar untuk keluarga saya. Ini bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga buah dari dukungan dan doa keluarga serta rekan-rekan akademisi,” ujar Prof. Matheos dalam sambutannya.
Dalam pidato ilmiahnya, mantan Dekan FBS dua periode ini berorasi tentang “Pembelajaran Morfologi pada Bahasa Daerah Mongondow sebagai Muatan Lokal.” Ia menekankan pentingnya pelestarian bahasa daerah melalui pendidikan formal sebagai bagian dari upaya menjaga identitas budaya lokal di tengah perkembangan zaman.
“Bahasa daerah tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol budaya yang memperkuat identitas masyarakat. Pembelajaran bahasa Mongondow di sekolah sangat penting untuk mempertahankan warisan budaya yang kaya ini,” jelasnya.
Acara pengukuhan ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Rektor Unima Dr. Joseph Philip Kambey, SE, Ak., MBA, perwakilan Pemerintah Provinsi Sulut, Rainier Dondokambey, perwakilan Pemkab Minahasa, Asisten III Vicky Tanor, ketua dan sekretaris senat, jajaran pimpinan, dosen, serta keluarga. Kehadiran para akademisi dan pejabat ini menjadi bukti penghargaan atas kontribusi besar para profesir yang baru dikukuhkan, termasuk Prof. Matheos dalam dunia pendidikan.
Selain itu, Prof. Matheos juga menyoroti pentingnya penerapan kurikulum yang mengakomodasi muatan lokal, khususnya dalam pembelajaran bahasa daerah. Ia menggarisbawahi bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan bahasa, tetapi juga membentuk karakter siswa agar lebih menghargai budaya daerah mereka.
“Melalui kurikulum yang tepat, kita dapat memastikan bahwa generasi muda tetap mengenal dan menggunakan bahasa daerah mereka. Ini adalah bagian dari identitas nasional yang harus dijaga,” tegasnya.
Pengukuhan ini menjadi momen bersejarah bagi Prof. Matheos dan juga Universitas Negeri Manado. Dengan gelar profesor yang kini disandangnya, ia berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu bahasa, khususnya dalam pelestarian dan pengajaran bahasa daerah.
Acara ini ditutup dengan ucapan selamat dari rekan-rekan akademisi, keluarga, dan mahasiswa yang turut hadir. Dengan semangat dan dedikasinya, Prof. Matheos diharapkan dapat terus menginspirasi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya dalam upaya pelestarian bahasa dan budaya lokal. (Mrt)