Dibuka Menteri Retno, Civitas Academica Unima Ikut Kuliah Umum Polugri Bersama Kemenlu

Menlu Retno Marsudi saat memberikan arahan dalam kuliah umum polugri yang diikuti civitas academica Unima. (Foto: ist)

Editor: Alfonds Wodi
Pewarta: Rusmin Hasan

TONDANO (Gawai.co) – Bertepatan dengan HUT Kementerian Luar Negeri RI ke-77, Jumat (19/8/2022), Kemenlu mencetak rekor yang dikukuhkan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) berkat penyelenggaraan Kuliah Umum Politik Luar Negeri RI (polugri) serempak di seluruh Provinsi Indonesia termasuk civitas academica Universitas Negeri Manado (Unima). MURI menganugerahi predikat “Penyelenggaraan Kuliah Umum Politik Luar Negeri Serempak di Provinsi Terbanyak (37 Provinsi)”.

Kuliah umum dengan tema “Indonesia dan Dinamika Dunia” ini diselenggarakan secara serempak dan tatap muka di hadapan civitas akademika dari seluruh Indonesia oleh pejabat setingkat duta besar, eselon I, eselon II, dan diplomat ahli madya di lingkungan Kemlu.

Sesuai pidato Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraannya pada 16 Agustus, Indonesia saat ini “berada di puncak kepemimpinan global”. Untuk itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi berharap Indonesia terus berinovasi menghadapi tantangan global.

Menlu Retno menyampaikan, di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan, kita harus berkontribusi dan menjadi bagian aktif dari solusi. “Indonesia harus menjadi negara yang stabil, makmur, berkeadilan bagi semua serta mampu terus berkontribusi bagi perdamaian dunia. Semua itu tentunya memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk civitas akademika,” tutur Retno.

Lebih lanjut disampaikan Menlu Retno, kuliah umum ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman publik terkait politik luar negeri (polugri) dan diplomasi yang mengakar pada kepentingan nasional maupun daerah. “Kuliah umum ini juga diselenggarakan untuk memupuk rasa bangga sebagai bangsa Indonesia yang kepemimpinannya diakui dunia,” sebutnya.

“Indonesia dan Dinamika Dunia” menjadi sorotan karena peran Indonesia atas presidensi G-20 dan akan menjadi Ketua ASEAN pada tahun 2023. “Ini merupakan pengakuan bersejarah bahwa Indonesia berada di puncak kepemimpinan global,” tegasnya.

Di tengah situasi yang kompleks, dunia harus mengedepankan upaya kerja sama dan kolaborasi. Namun dunia kini dihadapkan dengan banyak tantangan dari segala lini. Dalam menghadapi situasi ini, diplomasi terus bekerja, beradaptasi, agile, dan tetap relevan. Kepentingan nasional selalu menjadi kiblat bagi pemerintah untuk beradaptasi dengan perubahan dunia.

Selama pandemi, Indonesia juga terus menggencarkan diplomasi kesehatan. Indonesia telah membuka akses vaksin Covid-19 sebanyak 510.531.225 dosis. Diplomasi perdamaian dan kemanusiaan pun terus ditingkatkan lewat aksi kemanusiaan ke Afghanistan, penyelesaian konflik Ukraina, berkontribusi pada permasalahan rantai pasok pangan dunia, serta mendorong penyelesaian isu Myanmar.

Pihak MURI mengapresiasi kegiatan kuliah umum polugri serempak ini dan mengharapkan catatan dan rekor yang tercetak tidak hanya menjadi pengetahuan mengenai diplomasi Indonesia, tetapi juga menjadi inspirasi bagi para mahasiswa dan civitas akademika di Indonesia untuk selalu berupaya memberikan kontribusi nyata untuk berbagai lapisan masyarakat Indonesia dan juga seluruh umat manusia.

Foto bersama usai kegiatan kuliah umum Unima dan Kemenlu RI. (Foto: Janne Deivy Ticoh)

Sementara itu, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje Adolfien Katuuk, M.Pd yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Orbanus Naharia, M.Si menyampaikan, terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan Kemenlu RI sehingga memilih Unima menjadi salah satu kampus untuk melaksanakan Kuliah Umum Politik Luar Negeri RI.

“Kami keluarga besar Unima mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas kepercayaan serta kesempatan ini, baik kepada ibu menteri yang memberikan semangat secara daring maupun para pemateri yang datang langsung ke Unima, kami bangga akan pelaksanaan kegiatan ini,” tuturnya.

Kegiatan ini pun, lanjut Naharia, menjadi bukti sejarah karena salah satu kegiatan terbesar pasca dunia dilanda pandemi covid-19 selama dua tahun belakangan.

Hadir selaku pemateri dari Kemenlu RI yakni Annisa Paramita sebagai Diplomat Ahli Muda. Turut hadir dalam kegiatan diantaranya, para guru besar, wakil rektor, dekan dari masing-masing fakultas, dosen-dosen, pimpinan universitas dan perwakilan mahasiswa. (Rus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *