LPPN Harap Rumah Korban Gempa Dibantu Pemerintah

Ketua Umum LPPN Dr. Semuel Linggi Topayung MAP. (ist)


Editor: Tim Gawai


JAKARTA (Gawai.co) – Sehubungan dengan imbauan Gubernur Sulawesi Barat Andi Ali Baal Masdar bagi para pengungsi korban gempa yang ada di Kabupaten Mamuju dan Majene agar kembali ke rumahnya masing-masing adalah kurang tepat. Hal itu ditegaskan Ketua Umum (Ketum) Lembaga Pendamping Pembangunan Nasional (LPPN) Dr. Semuel Linggi Topayung MAP kepada media ini, Selasa (26/1).

Disebutkan Topayung, alasannya karena pengungsi korban bencana alam ini belum terdata semua berapa yang ada di pengungsian dan tersebar di beberapa titik, bahkan ada yang belum tersentuh bantuan pemerintah seperti halnya penyampaian Kepala Desa Kabiraan Kecamatan Ulumanda Kabupaten Majene Fajaruddin, Sabtu (16/1). 

Mereka menyampaikan ada 1.200 orang warga yang mengungsi akibat gempa magnitudo 6,2 di pegunungan Desa Kabiraan, Kecamatan Ulumandaa, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, belum tersentuh bantuan pemerintah dan relawan.

“Mereka melaporkan kondisi di Desa Kabiraan sebanyak 150 rumah rusak berat,” terang Topayung.

Sehubungan dengan itu, maka sebagai Lembaga Pendamping Pembangunan Nasional, Semuel berharap agar para pengungsi tersebut di data secara keseluruhan dulu mengenai kebutuhannya selama di pengungsian untuk bisa ditangani dengan baik.

“Karena bagaimana bisa di pulangkan ke rumah masing-masing jika kondisi rumahnya rusak berat,” sebutnya.

“Itu pun jika ingin memulangkan ke rumahnya, maka harus didampingi Pemerintah Provinsi Sulbar dan pemerintah kabupatennya masing-masing untuk memperbaiki rumahnya yang rusak, agar layak di tinggali kembali,” tandasnya. (Tim Gawai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *