Jasa Raharja Maksimalkan Strategi Internal dan Eksternal Perusahaan

Direktur Keuangan PT Jasa Raharja, Myland. (Foto: ist)

Editor/Pewarta: Maher Kambey

 

JAKARTA (Gawai.co) – PT Jasa Raharja berkomitmen untuk terus melakukan optimalisasi pendapatan seiring meningkatnya aktivitas dan perekonomian masyarakat pasca pandemi Covid-19.

Direktur Keuangan PT Jasa Raharja, Myland, menyampaikan bahwa salah satu upaya yang terus dilakukan adalah optimalisasi sektor pendapatan Iuran Wajib (IW) dan Sumbangan Wajib (SW).

Dalam hal ini, Jasa Raharja selalu memberikan imbauan untuk mendorong kesadaran masyarakat, khususnya para pemilik kendaraan bermotor agar mendaftarkan ulang kendaraannya.

Lebih lanjut Myland menjelaskan, pihaknya bersama Kepolisian, dan Kemendagri yang tergabung dalam Tim Pembina Samsat Nasional, juga terus mendorong masyarakat untuk taat membayar pajak kendaraan bermotor (PKB), melalui implementasi pasal 74 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan jalan.

“Ini dilakukan agar kendaraan bermotor, dapat beroperasi di jalan dengan aman dan nyaman,” ujar Myland di Jakarta (30/8/2022).

Dia menambahkan, upaya peningkatan pendapatan perusahaan juga dilakukan melalui optimalisasi sistem internal Jasa Raharja untuk memaksimalkan kegiatan investasi melalui implementasi Liability Driven Investment.

“Itu salah satu upaya kami untuk terus mendorong pertumbuhan perusahaan,” tambahnya.

Dengan berbagai upaya tersebut, Jasa Raharja mampu mencetak kinerja positif.

Selama semester I tahun 2022, misalnya, kata Myland, Jasa Raharja telah mencatat pendapatan bersih sebesar Rp2,99 triliun.

“Pendapatan bersih ini tumbuh 2,71% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya,” terangnya.

Myland mengatakan, peningkatan pendapatan di semester I-2022, ditopang oleh adanya kenaikan pendapatan IW dan SW dengan total sebesar Rp 84 miliar atau tumbuh 4,24%, serta kenaikan pendapatan investasi sebesar Rp121 miliar atau tumbuh 32,06%.

Dari sisi permodalan, Jasa Raharja juga mengalami peningkatan 2,43% dengan rasio risk based capital (RBC) 735,37%, meningkat 9,29% dibanding tahun sebelumnya sebesar 672,84%. Sementara dari sisi ekuitas, meningkat 2,96% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Artinya, upaya yang telah kita lakukan memiliki dampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan penguatan tingkat kesehatan keuangan perusahaan,” ujar Myland. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *