Pantau Bapok, Pj Bupati Sitaro Akui Harga Beras Turun, Warga Minta Sering ke Pasar

Ketua DPRD Sitaro Djon Ponto Janis Saat ikut bersama PJ Bupati Sitaro Joi E.B Oroh memantau pasar Ondong

Editor / Pewarta : Frans Kasumbala

SITARO (Gawai.co) – Kisruh harga bahan pokok, Pj Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Joi E.B.Oroh turun langsung mengecek harga dan stok di Pasar Ondong, Senin (16/10/2023) pagi.

 

Operasi pasar kali ini, Pj Bupati Sitaro Joi E.B. Oroh mengajak Sekertaris Daerah Denny D Kondoj, para asisten dan sejumlah Kepala OPD terkait. Hadir juga Ketua DPRD Sitaro Djon Ponto Janis yang saat itu juga memantau harga.

 

Oroh terpantau berkomunikasi dengan beberapa pedagang sembako terkait dengan harga jual beras serta bahan lainnya.

 

Tidak sampai pada sembako, rombongan kemudian ikut mencek harga ikan dan bumbu dapur, serta hasil kebun warga yang ikut dijual.

 

Dalam operasi pasar ini, Pj Bupati Sitaro Joi E.B. Oroh juga membeli barang dagangan warga, seperti ikan, pisang serta beberap hasil kebun.

 

Saat diwawancarai, Pj Bupati Sitaro Joi E.B.Oroh terkejut dan memastikan khususnya beras, ada penurunan harga.

 

“Dari pengamatan kami, harga bahan pokok di Pasar memang masih relatif normal,” katanya.

 

“Bahkan harga beras yang dua minggu lalu naik, sekarang ini sudah turun dan bervariasi,” ucap Oroh.

 

Sementara terkait dengan ketersediaan stok bahan pokok di pasar, sesuai pengakuan para pedagang masih relatif normal dan cukup.

 

“Stok yang ada cukup, baik beras, minyak kelapa, gula pasir, dan kebutuhan kebutuhan masyarakat lainnya,” kata Oroh.

 

Gerald salah satu penjgaa toko Rymen di Pasar Ondong mengaku harga beras di semua merek sudah mengalami penurunan hingga lima ribu rupiah perkarungnya.

 

“Biasanya ada beras Rp.298.000 perkarung, kini dijuan Rp.289.000,” kata Gerald.

 

Meski demikian ia tidam memastikan harga beras ini sudah normal, karena masih cenderung sangat tinggi.

 

“Belum normal tapi sudah mulai turun,” ungkapnya sambil menyampaikan di ikuti bapok lain seperti telur dan gula ikut turun.

 

Sementara, ditemui di Pasar Ondong Letisia penjual hasil kebun, meminta supaya Pimpinan daerah bisa terus memantau kondisi di pasar.

 

Tidak hanya harga kata dia. Tetapi bagaimana kondisi di dalam Pasar hang tentunya bisa membuat nyaman penjual dan pembeli.

 

“Kami kalau hujan basah, karena tidak ada atap,” ungkap Letisia. (Frans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *