Editor: Maher Kambey
Pewarta: Edwin Bawole
MINUT (Gawai.co) – Mengingat dampak dari lahan yang terkontaminasi oleh limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama kelompok yang rentan terpapar seperti perempuan dan anak-anak.
Bupati Minahasa Utara (Minut) Joune Ganda mengatakan, Pemkab akan berupaya maksimal dalam pemanfaatan sumber daya yang ada,agar persoalan limbah B3 di Kabupaten Minut, bisa segera teratasi.
“Pemerintah kabupaten Minut akan terus berupaya dengan maksimal dalam menangani sampah B3. Karena lahan yang terkontaminasi oleh limbah B3 ini berdampak pada lingkungan dan kesehatan masyarakat” kata Ganda saat menghadiri rapat bersama Dirjen pengelolaan sampah, limbah dan bahan berbahaya beracun, Rabu (12/10/2022) di Jakarta.
Diketahui pada rapat tersebut, selain pengolahan limbah, juga dibahas tentang peningkatan kapasitas Lingkungan,serta gambaran pengolalaan sampah B3 medis.
Dia menjelaskan, kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) juga harus bersih dari sampah dan harus hijau sesuai prisip pengelolaannya berdasarkan Green Economy.
“Khusus pada kawasan DPSP Likupang, pentinya penanganan sampah sebagai bentuk investasi lingkungan sehat di masa depan,” terang Ganda.
Pelaksanaan rapat ini merupakan hasil tindak lanjut dari kunjungan Kementrian Lingkungan Hidup, Dirjen Pengolahan Sampah, Limbah dan B3 (PSLB3) di DPSP Likupang tanggal 17-20 Agustus lalu.
Dirjen PSLB3 Vivien Rantawat, mengapresiasi komitmen pemerintah kabupaten Minahasa Utara terkait penanganan sampah. Dirinya juga meminta supaya ada tindak lanjut dari pemerintah kabupaten dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak.
Turut hadir dalam rapat,Kemenko Marves Edi Susilo, Kadis DLH Minut Marthen Sumampouw, juga pihak MPRD Paquita Widjaja. (Eba)
