Editor/Pewarta: Maher Kambey
TONDANO (Gawai.co) – Penjabat Bupati Minahasa, Jemmy Stani Kumendong resmi dilantik dan dikukuhkan sebagai Tonaas, tokoh adat dan budaya Minahasa sebagai Pimpinan Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM), pada Senin (6/11/2023) bertempat di gedung Wale Ne Tou, Tondano.
Hal ini dipastikan karena Bupati Minahasa secara ex officio menjadi Pimpinan Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM).
Musyawarah adat dipimpin langsung tokoh MKM, yakni mantan Bupati Minahasa, Royke Octavian Roring, bersama sembilan Ketua Pakasaan Tanah Minahasa masing-masing Toulour, Tombulu, Tonsea, Tontemboan, Tonsawang, Pasan, Ponosakan, Bantik, dan Babontehu.
Pelantikan dan pengukuhan adat budaya tersebut, ditandai dengan pengukuhan Tawaang, pemasangan topi dan ikat pinggang pakaian adat Minahasa untuk Pj Bupati.
Ini adalah prosesi kebanggaan dalam kegiatan adat dan budaya Minahasa. Pada momen tersebut juga dilakukan prosesi pemberian Kotak Siri Pinang kepada istri yang juga merupakan Ketua TP-PKK Minahasa.
Siri Pinang sendiri memiliki pengertian agar sang istri membantu dengan ketulusan dan kerelaan kepada suami sebagai tonaas dalam ikatan adat budaya.
Sebelumnya, prosesi diawali dengan Ritual Kawasaran, prosesi Waraney-Wulan mengantar Walian Tua Pimpinan Religius untuk Berdoa Buka. Selanjutnya Palakat pengumuman adat dengan ritual adat, dan dilanjutkan dengan musyawarah adat.
Juga dilakukan prosesi Masani sebelum doa tutup sebagai ritual permohonan pengantar doa kepada Tuhan dalam bentuk tarian dan lagu yang dibawakan para tetua adat.
Pokok acara selanjutnya adalah Doa kepada Tuhan (Opo Empung) untuk perlindungan dan penyertaan Tuhan bagi sukses kerja dari Penjabat Bupati bahkan seluruh Pimpinan Daerah di Tanah Toar Lumimuut yang mencakup 7 (tujuh) Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Utara. Doa dipimpin oleh Pdt RAD Siwu.
Pada pelantikan dan pengukuhan tersebut, warna nuansa budaya kental dengan suasana adat Minahasa dengan penggunaan bahasa asli dari sembilan Sub Etnik Minahasa.
Ketua Harian Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM), Riviva Maringka, menjelaskan upacara adat ini merupakan pengukuhan dan pelantikan, bukan pemberian gelar adat.
“Tentunya dengan pengukuhan dan pelantikan sebagai Pimpinan Majelis Kebudayaan Minahasa (MKM), maka otomatis Tonaas Jemmy Kumendong pada tahun depan akan memimpin musyawarah adat, terkait pengambilan keputusan strategis menyangkut adat istiadat dan budaya Minahasa.
Prosesi pelantikan dan pengukuhan Pimpinan MKM ini turut disaksikan langsung Pimpinan Sidang Istimewa Paripurna HUT Minahasa ke-595, Ketua DPRD Minahasa Glady Kandouw, didampingi Wakil Ketua Okstesi Pricilia Runtu, SH, MSi bersama Denny Kalangi dan dihadiri pula Sekda Lynda Watania, dan seluruh jajaran pejabat Minahasa.
Turut hadir kesempatan ini, Royke Mewoh, Ivan Sarundajang dan perwakilan Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Sulut. Forkopimda Provinsi Sulut, Kapolda yang mewakili, Pangdam XIII Merdeka mewakili, ketua Pengadilan Tinggi mewakili, Danlantamal VII Sulut mewakili, Danlanud Samrat Manado mewakili, Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Wahyono, Kepala BNN Brigjen Pol Pitra A. Ratulangi, Kepala BIN Sulut Brigjen TNI Raymond Marojahan, serta Bupati dan Walikota se-Sulut, Ketua DPRD Kabupaten/Kota se-Sulut dan rekan-rekan pimpinan dan anggota DPRD Minahasa bersama Forlopimda Minahasa serta Sekertaris BPMS Pdt Evert Tangel, MTh, MPdk, Para camat, Hukum tua/Lurah serta Insan Pers dan warga Minahasa. (Mhr)