Lomba Pemotongan Kue Adat Tamo di HUT ke 16 Sitaro, Lestarikan Adat dan Budaya Daerah

Editor / Pewarta : Frans Kasumbala

SITARO (Gawai.co) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) menggelar lomba pemotongan kue adat Tamo, dalam semarak menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) daerah ke 16 pada 23 Mei 2023 mendatang.

Lomba ini di ikuti sebanyak 25 siswa sebagai peserta dengan rincian, 14 dari tingkat Sekolah menengah pertama dan 11 lainnya dari Sekolah dasar di Pulau Siau.

Kegiatan ini terbilang menarik, terpantau para siswa dan guru sejak pagi sudah tiba di Auditorium kantor bupati di ondong, Siau barat. Senin (22/5/2023).

Para siswa datang dengan mengenakan pakaian adat, lengkap dengan riasan khas toko adat.

Sedangkan para guru terlihat membawa kue adat tamo di hias menarik. Ada yang memakai bunga plastik dan di gantung aneka buah buahan.

Terpantau, Bupati Kepulauan Sitaro Evangelian Sasingen dan Wakil Bupati Jhon Palandung ikut menyaksikan unjuk kebolehan dari para peserta.

Sasingen di awal sambutan menyampaikan selamat datang dan selamat berlomba bagi seluruh peserta.

Orang nomor satu di negeri 47 pulau ini ikut mengapresiasi keberanian dan kemampuan para siswa yang jadi peserta.

Menurut dia, hasil akhir atau juara hanyalah bonus tapi yang terutama ada keberanian untuk tampil.

“Jangan sampai para peserta menjadi sangat kecewa karena tidak mendapat juara. Kalian semua yang tampil adalah juaranya,” kata Sasingen.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Panitia HUT ke 16 Sitaro Ironers Sikome kepada media menyampaikan dasar pertimbangan lomba, yakni sebagai upaya pelestarian adat dan budaya, dengan harapan terjadinya regenerasi.

“Ini salah satu lomba yang mengedepankan nilai kelestarian adat dan budaya kita,” ucapnya.

“Para pelaku pemotongan kue adat Tamo saat di dominasi para tua tua adat, dan jika tidak diperkenalkan takutnya kita kehilangan generasi,” beberSikome yang merupakan Plt Kepala Inspektur Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Sementara itu dari sisi juri, Ketua Tim Juri Yornalson Tahulending ditemuia sebelum lomba dimulai menegaskan beberapa hal yang menjadi poin penilaian.

Kata Yornalson, yang pertama dari tema yang dibawakan yakni HUT Daerah Sitaro ke 16 tahun.

Selanjutnya, secara Sastra yakni kata kata pembuka, pengantar, dan isi. Di ikuti Intonasi dan artikulasi.

“Serta penampilan baik pelaku pemotongan kue adat maupun kue adat sendiri,” terang dia.

Yornalson ikut menjelaskan kue adat Tamo sangat erat dengan kebudayaan Sitaro. Biasanya, kue adat ini ada pada saat acara syukur daerah maupun pernikahan atau syukur lainnya dari masyarakat. (Frans)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *