Kapal Pinisi Bermuatan Kermal Dilalap Si Jago Merah

Kebakaran satu unit kapal pinisi di pelabuhan Nusantara Samudera Kota Bitung, dipimpin langsung oleh Kapolres Bitung. (foto: istimewa)

Editor/Pewarta: Afondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Kapal Pinisi pengangkut 600 ton kermal, dari Nunukan Kalimatan Timur terbakar bersandar di Pelabuhan Nusantara Samudera Kota Bitung.

Diketahui kapal pinisi tersebut, bernama KM Fitrah Keluarga, terbakar pada Kamis 3 Maret 2022, dini hari sekitar pukul 04:30 Wita usai melakukan bongkar muatannya.

Dari informasi, kobar api pertama kali terlihat dari kamar mesin kemudian menjalar ke dinding dan lantai kapal berbahan kayu ini.

Usai menerima informasi, sekitar tiga unit bantuan kapal pemadam langsung dikerahkan untuk melakukan pemadaman.

Adapun ketiga kapal bantuan pemadam antaralain; Kapal Pandu Berkah Anugerah milik PT Pelindo, Kapal Pandu FB Wisnu III milik PT Pertamina dan Kapal Pandu serta bala bantuan yang dikerahkan dari dermaga.

Proses pemadaman sendiri dipimpin langsung Kapolres Bitung, AKBP Alam Kusuma S Irawan SIK didampingi Kapolsek KPS, Iptu Muthia Khansa N.

Menurut Kapolres, dari keterangan saksi termasuk lima orang ABK KM Fitrah Keluarga, titik api pertama kali terlihat di kamar mesin kemudian membesar membakar badan kapal serta isinya.

“Tidak ada korban jiwa. Lima ABK langsung menyelamatkan diri begitu api membesar membakar kapal,” kata Alam.

Dari data, kata Alam, kapal pinisi naas ini tiba di Pelabuhan Nusantara Samudera Kota Bitung tanggal 17 Februari 2022 pukul 11.00 Wita dengan muatan kermel sebanyak 600 ton dari Nunukan tanggal 25 Januari 2022.

Tanggal 27 Februari 2022, lanjut Alam, melakukan pembongkaran muatan dan selesai tanggal 2 Maret 2022.

“Jadi saat terbakar, posisi kapal dalam keadaan kosong jika mengacu ke data aktifitas kapal selama tiba di Pelabuhan Nusantara Samudera,” katanya.

Selain itu, Alam juga menyampaikan, KM Fitrah Keluarga adalah milik Haji Jurdin di Surabaya dan di Kota Bitung ditangani agen PT Tunas Keluarga Berkembang milik Sofyan.

“Untuk penyebab pasti dan berapa kerugian akibat kebakaran, kita masih menunggu proses pendinginan untuk melakukan olah TKP,” pungkasnya. (***/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *