Bitung  

Backup Pemprov Sulut Kosongkan Lahan KEK, Pemkot Bitung Kerahkan Ratusan Personil

Ratusan personil saat mengikuti apel persiapan pengosongan lahan KEK. (Ist)

BITUNG (Gawai.co) – Ratusan personil gabungan TNI, Polri dan Satpol PP bakal dikerahkan untuk mengamankan rencana pengosongan lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri, diwilayah Kelurahan Sagerat Weru Satu, kompleks MASATA, Kecamatan Matuari.

Kurang lebih sekitar 2016 rumah warga yang mengatasnamakan MASATA (Manembo-Nembo, Sagerat, Tanjungmerah) yang telah bermukim dilahan sebesar 92.7 hektar, yang menjadi objek pengosongan atas aset pemerintah.

Asisten I Pemkot Bitung, Julius Ondang saat di konfirmasi, menyampaikan sekitar ratusan personil Satpol PP yang  dibantu oleh TNI dan Polri untuk  mengamankan pelaksanaan pengosongan lahan KEK.

“Kami (Pemkot, red) hanya memback up, karena proses pengosongan lahan gawean Provinsi sebagai pemilik lahan KEK” kata Ondang. Rabu (10/11).

Selain itu, menurut Ondang tidak hanya Satpol PP saja yang disiapkan, namun tenaga kesehatan yang akan di siapkan di lokasi, termasuk Puskesmas yang ada di sekitar lokasi lahan KEK disiagakan.

“Lokasi pengungsian sementara kita siapkan, makanya semua camat diminta hadir di lokasi saat proses pengosongan” tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Bitung AKBP Alam Kusuma S Irawan SH SIK MH, melalui Kasubbag Humas Polres Bitung, AKP Hermanses Katiandagho, menyampaikan sekitar 200an anggota yang disiapkan untuk pengamanan dan mengantisipasi akan hal-hal yang tidak diinginkan.

“Anggota yang bakal melakukan pengamanan, hanya membantu Pemprov Sulut untuk melakukan pengosongan lahan KEK. Anggota yang sudah mendapatkan surat perintah tugas sejak malam tadi, sudah mulai disiagakan di pintu masuk KEK, untuk melakukan pengamanan dan penyekatan” ujar Kasubbag Humas Polres Bitung. Kamis (11/11).

Selain itu, menurutnya sesuai dengan perintah Kapolres, personil yang diturunkan diminta untuk lebih mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis.

“Harapannya, proses pengosongan berjalan aman dan lancar, serta masyarakat yang mendiami lahan KEK koperatif meninggalkan lokasi” pungkasnya. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *