Bitung  

Aksi Heroik SAKTI Sulut Maknai International May Day 2024

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Aksi heroik organisasi yang tergabung dalam Serikat Awak Kapal Perikanan Bersatu (SAKTI) Sulawesi Utara (Sulut) patut di apresiasi dalam memaknai Hari Buruh Sedunia atau International May Day. Rabu (1/5/2024).

Pasalnya, peringatan May Day selalu identik dengan aksi demonstrasi, dimana momentum Tanggal 1 Mei, merupakan hari besar kaum buruh di seluruh dunia.

Kali ini, organisasi SAKTI Sulut, yang di komandai Arnon Hiborang, mengajak anggotanya melakukan aksi sosial berupa bersih-bersih pantai diwilayah pesisir Kelurahan Tanjung Merah, Kecamatan Matuari, dalam memaknai May Day di tahun 2024.

Menurut Arnon, organisasi SAKTI Sulut, tak hanya fokus pada advokasi permasalahan atau kasus yang menimpah pekerja di sektor perikanan.

“SAKTI Sulut juga konsen pada pelestarian lingkungan, dimana melindungi para pekerja sama halnya kita menjaga lingkungan sekitar,” kata Ketua Umum SAKTI Sulut saat bersua dengan awak media, disalah satu kegiatan yang diinisiasi oleh ILO Indonesia di Rumah Dinas Walikota Bitung.

Saat disentil terkait dengan pemaknaan Hari Buruh atau May Day, Arnon menyatakan kalau kegiatan aksi memaknai May Day biasanya melakukan aksi damai atau lainnya, kami memilih melakukan kegiatan yang berdampak pada Bumi!

“Ini adalah kegiatan positif dan mengedukasi baik itu di internal SAKTI Sulut maupun masyarakat di sekitar tempat kegiatan. Kelestarian lingkungan adalah roh dari setiap kebaikan di Bumi, maka dari itu saya mengajak teman-teman semua untuk melindungi laut dari sampah plastik,” bebernya.

Apa lagi, kata Pemerhati Perikanan di Sulut di lokasi pelaksanaan kegiatan bersih-bersih yang dilakukan SERIKAT Sulut, pada beberapa waktu lalu terinformasi terjadi pencemaran aliran sungai yang diduga akibat aktivitas salah satu perusahan.

“Ini adalah bentuk warning kami terhadap pelaku usaha, yang diduga dengan sengaja melakukan pencemaran dan mengabaikan kaidah-kaidah pelestarian lingkungan! Karena pastinya pencemaran itu bermuara ke laut. Dan kalu kita bicara perikanan kami SAKTI Sulut tidak bakalan diam!,” geram Ketua Umum SAKTI Sulut.

Dirinya pun menegaskan, aksi bersih-bersih pesisir pantai ini, bukan berarti kami mengabaikan permasalah-permasalahan pekerja perikanan di Sulut dan domain kerja Advokasi SAKTI Sulut.

“Di momentum Hari Buruh Sedunia, SAKTI Sulut menegaskan, keberpihakan perlindungan kepada pekerja di sektor perikanan, hingga saat ini belum maksimal dan masih banyak praktek pemberian kerja melanggar regulasi ketenagakerjaan,” pungkasnya.

Diketahui kegiatan bersih-bersih pesisir pantai yang digagas oleh SAKTI Sulut berkolaborasi bersama Pemerintah Kota Bitung, melalui perangkat Kelurahan Tanjung Merah. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *