Rupiah Berdaulat, BI Menggelontorkan Dana 3 Miliar Untuk Enam Pulau 3T

Suasana pelepasan KRI Ajak 653 dalam rangka pendistribusian ke pulau 3T oleh TNI AL bekerja sama dengan Bank Indonesia. (Foto: Michelle de Jonker)

Editor: Martsindy Rasuh
Pewarta: Michelle de Jonker

BITUNG (Gawai.co) – TNI AL dan Bank Indonesia (BI) menggelar upacara pelepasan KRI Ajak 653 dalam program Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke enam pulau Terluar, Terdepan, Tertinggal (3T) wilayah perbatasan Sulawesi Utara (Sulut) dalam rangka pengiriman mata uang rupiah sebanyak Rp3 miliar, di Pelabuhan Sam Languyu Bitung, Sabtu (16/7/2022).

Sebanyak 15 pegawai perwakilan BI dari 15 kota di Indonesia seperti Tegal, Jember, Jakarta, Bali dan kota lainnya ikut dalam ekspedisi ini.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BI Sulut juga selaku Direktur Eksekutif BI Pusat, Arbonas Hutabarat menyampaikan, rasa hormat dan terima kasihnya atas dukungan semua pihak termasuk TNI AL menyukseskan tugas BI mengabdi kepada masyarakat dan negara.

“Pengiriman uang Rp3 miliar itu dalam rangka penukaran uang rusak, membawa khas keliling, CSR berupa bantuan sembako yang akan dibagikan ke masyarakat, biaya pendidikan, sarana, prasarana, sosialisasi cinta rupiah, sosialisasi peran BI menyalurkan uang, kemudian dana itu akan kami salurkan melalui berbagai perbankan yang ada di pulau 3T dalam bentuk tunai,” ungkap Hutabarat.

Sementara itu, Komandan Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka, diwakili Kolonel Laut (P) Bayu Dwi Wicaksono menyampaikan, kegiatan ini untuk menumbuhkan rasa cinta, bangga dan paham rupiah kepada masyarakat negara Indonesia.

“Ini merupakan kegiatan untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap mata uang rupiah, kerja sama kami bersama Bank Indonesia sebanyak 76 kali kegiatan kas keliling ke 399 pulau terluar sejak 2011-2021, untuk tahun 2022 sudah dilaksanakan 16 kali dari target 81 pulau,” kata Wicaksono.

Masyarakat perbatasan 3T yang ada di enam pulau di Sulut diantaranya Pulau Rainis, Pulau Karatung, Pulau Marampit, Pulau Miangas, Pulau Marore dan Pulau Kalama.

Pemprov Sulut sebelumnya menginformasikan adanya 29 pulau yang berpenghuni dengan jarak berjauhan, dengan adanya upaya jangkauan yang dilakukan BI ke wilayah 3T terkoordinasi juga dengan program pemerintah dalam rangka membangun dan memajukan masyakarat hingga ke pelosok.

Sementara Kolonel Laut (P) Amrin Rosihan Hendrotomo selaku Paban II Ops Sopsal dari Mabes TNI AL menyampaikan, bahwa fakta yang sering dijumpai di pulau terluar perbatasan NKRI dengan negara tetangga rawan penggunaan mata uang asing.

“Titik temu TNI AL dengan BI ada di Pulau 3T, karena disana rawan penggunaan mata uang asing, kita harus mengantisipasinya,” tegas Amrin.

Pelepasan ekspedisi KRI Ajak 653 dihadiri BI, OJK, Bank SulutGo, BNI, BRI, Konsul Jenderal Filipina Mrs. Angelica C. Escalona dan Kepala Cabang PT Pelni Bitung Djasman Djaras. (mdj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *