Menteri PPPA Minta Media Informasikan Kasus Adik CT dengan Terang-benderang

Tabur bunga di makam adik CT. (Foto: istimewa)

Editor: Maher Kambey

Penulis: Michelle de Jonker

 

MANADO (Gawai.co) – Kapolda Sulawesi Utara, Irjen Pol Mulyatno, mendampingi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia I Gusti Ayu Bintang Darmawati, berziarah ke makam korban dugaan kekerasan seksual, di Desa Senduk, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Selasa, (25/01/2022).

Seperti diketahui, CT (10) anak perempuan yang dirawat di RSUP Prof. Kandou Manado sejak 29 Desember 2021, yang diduga mengalami kekerasan seksual, menghembuskan nafas terakhirnya pada Senin (24/1/2022) kemarin.

Menurut penjelasan Direktur Utama RSUP Prof. Kandou Manado dr. Jimmy Panelewen, dalam press conference Senin siang, meninggalnya CT disebabkan karena penyakit kanker darah atau leukimia yang dideritanya.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, saat dijumpai usai ziarah, sejak awal mencuatnya kasus dugaan kekerasan seksual ini, pihaknya sudah berkomunikasi serta berkoordinasi dengan dinas penopang urusan perempuan dan anak di Sulut.

Menteri PPPA menyampaikan, pihaknya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas pendampingan yang sudah dilakukan, baik ketika laporan masuk di Polresta Manado kemudian proses tindaklanjuti, serta dilakukannya konferensi pers.

“Pada hari ini kami hadir untuk memastikan realitas sejatinya yang ada di lapangan. Terkait proses dan tahapan yang sudah dilakukan, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada teman-teman yang ada di daerah, baik dari jajaran Polresta Manado karena laporannya masuk di sana dan tentu dikawal terus oleh Pak Kapolda Sulut,” kata Ayu.

“Demikian juga dari dinas yang menangani urusan perempuan dan anak melalui UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) dari pemerintah, tidak hanya dari Dinas PPPA, itu adalah lintas OPD (Organisasi Perangkat Daerah), yang sudah ditindaklanjuti untuk memberikan pendampingan apakah itu pendampingan psikososial, pendampingan hukum, demikian juga dari OPD terkait dari sisi pendidikan juga sudah dipikirkan,” ujarnya.

“Kami sangat memohon dukungan teman-teman media agar kita semua memberikan informasi yang terang benderang kepada masyarakat, jangan ada informasi yang bias terkait dengan meninggalnya almarhumah ini,” kuncinya.

Sementara itu Kapolda Sulut, Irjen Pol Mulyatno, menerangkan, perkembangan penanganan kasus dugaan kekerasan seksual ini dari tahap penyelidikan sudah berlanjut menjadi ke arah penyidikan.

“Kita akan terus lakukan penyidikan yang bersifat lebih ilmiah atau scientific crime investigation. Seperti telah disampaikan dalam press conference di RSUP Prof. Kandou Manado, mengenai hal ikhwal tentang kematian korban sudah jelas,” kata Mulyanto.

Meski demikian, Mulyatno menyebutkan bahwa pihak kepolisian akan terus melakukan penyidikan guna membuat kasus ini semakin jelas

“Untuk penetapan tersangka masih berproses dalam penyidikan. Kami sudah memeriksa 14 saksi, di samping itu kita tetap berusaha sekuat tenaga untuk bisa membuat peristiwa ini jadi terang benderang,” pungkas Mulyatno.

Turut hadir dalam ziarah tersebut, keluarga korban, Ketua TP-PKK Provinsi Sulut, Kepala Dinas P3AD Provinsi Sulut, beberapa Pejabat Utama Polda Sulut, Kapolresta Manado, Kapolres Tomohon, Bupati dan Wakil Bupati Minahasa, serta pihak pemerintah kecamatan dan desa setempat. (MdJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *