Implementasi MBKM, FBS UNIMA Gelar Pameran Seni dan Seminar Internasional Bikin Rektor Bangga

Nampak kegiatan Seminar yang dilaksanakan di Hotel Grand Puri Manado

Editor: Jhonly Kaletuang

MANADO (Gawai.co) – Sebagai salah satu kampus terbaik di Sulawesi Utara (Sulut) Universitas Negeri Manado (UNIMA) terus menunjukan eksistensinya.

Selama dua hari Senin-Selasa (11-12) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) menggelar pameran seni dan seminar internasional dengan tema “Language Learning and Art Innovation and
Breakthroughs for Educational Practices, Theories and Merdeka Belajar Kampus
Merdeka (MBKM) Program in the Covid-19 Pandemic” bertempat di Grand Puri Hotel Manado, pelaksanaan secara daring maupun luring.

Pada kesempatan tersebut, Rektor Unima Prof. Dr. Deitje A. Katuuk, M.Pd menyampaikan, merupakan suatu kehormatan sebagai rektor Universitas Negeri Manado untuk menyambut para tamu dan undangan dalam konferensi, pameran dan pertunjukan internasional yang berharga dan bergengsi ini yang diadakan oleh Fakultas Bahasa dan Seni.

Nampak jalannya Seminar

“Saya merasa sangat bangga memiliki forum ilmiah ini di Unima. Hal ini mencerminkan upaya akademis dan intelektual serta semangat kita di tengah situasi pandemi ini,” kata Prof Deitje, Senin (11/10).

“Saya melihat potensi besar dari acara ini karena pembicara yang luar biasa bersama kami dari berbagai negara, presenter yang luar biasa siap untuk berbagi pengetahuan, terobosan, praktik, dan inovasi mereka. Bahkan, acara ini memfasilitasi pertemuan para pakar, dosen dan mahasiswa,” ucap istri guru besar senior Unima Prof Pasandaran.

Kompak peserta Seminar

Dengan forum tersebut, Prof Dei percaya bahwa akan membawa hasil yang penting dan signifikan bagi praktik pendidikan dan penyelenggaraan MBKM.

“Ini benar-benar merangkum suasana dan keunggulan akademik kami. Sungguh ide yang brilian dari panitia untuk mengadakan ini. Terima kasih untuk inovasi yang telah dilaksanakan,” puji Prof Dei.

“Saya ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang tinggi atas kesediaan dari para pembicara untuk membagikan ide-ide luar biasa dalam konferensi ini. Semoga acara ini bisa diselenggarakan secara offline, sehingga saya bisa menjadikan para pembicara yang terhormat sebagai tamu istimewa dan berkeliling melihat pemandangan indah di Sulawesi Utara. Terima kasih banyak, semoga bisa bertemu lagi di lain waktu,” ungkap rektor.

Serius peserta seminar

Sementara itu, Dekan FBS Unima Dr. Donal M. Ratu, S.Pd, M.Hum, merasa bersyukur kegiatan tersebut dapat terlaksana.

“Puji syukur forum yang luar biasa ini dapat terlaksana dan berjalan dengan baik pada hari pertama. Tentunya ini semua karena kesedian bapak/ibu dengan gagasan luar biasa yang disampaikan dan dibagikan,” kata Ratu.

Ketua Panitia Dr. Sherly F. Lensun, M.Pd yang juga Ketua Jurusan (Kajur) Pendidikan Bahasa Asing menyampaikan, puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas penyertaan dan berkatNya kita boleh bersama dalam kegiatan pameran seni dan seminar international yang dilaksanakan oleh FBS.

“Sebagai ketua panitia dapat saya laporkan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menunjang indikator kinerja perguruan tinggi juga implementasi dari kurikulum MBKM Unima khususnya Fakultas Bahasa dan
Seni,” jelas Sherly.

Jalannya kegiatan seminar

Berjalannya kegiatan tersebut, disadari oleh ketua panitia bahwa berkat kerjasama dan support panitia dan pimpinan fakultas maupun universitas.

“Terima kasih kepada Rektor Prof. Dr. Deitje A. katuuk, M.Pd yang sudah memberikan support dan membuka secara resmi kegiatan ini, Dekan FBS Dr. Donal M. Ratu, S. Pd, M.Hum, terima kasih juga kepada seluruh panitia yakni para pimpinan jurusan dan prodi juga mahasiswa yang boleh bekerja keras sehingga acara ini terselenggara, Tuhan memberkati kita semua,” tutupnya.

Diketahui, yang menjadi pembicara utama ada enam orang dari 5 negara, yakni Prof. Yasuhiko Sukegawa from Tokyo International University Japan, Dr. Philippe Grange from Institut Français d’Indonésie, Yasue Katsunobu from Japan Consulat of Makassar, Mayco Santaela, Ph.D from Canada, Rajendran N. Kannayar from Malaysia, Antje Nehis from BKD Goethe Institutere.

Juga ada pemateri dari fakultas dan universitas serta pembicara dari Universitas Negeri Jakarta Yuniarsih, M.Hum, M.Ed. (Tim Gawai)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *