Bekali Peserta KKN, Unima Fokuskan Literasi Digital

Unima melalui LPPM kembali melaksanakan pembekalan kepada mahasiswa peserta KKN, dengan fokus literasi digital. (Foto: Maher Kambey)

Editor/Pewarta: Maher Kambey

TONDANO (Gawai.co) – Universitas Negeri Manado (Unima) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) kembali melaksanakan kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN), bertempat di Auditorium Walanda Maramis, Tondano, Senin (19/9/2022).

Pembekalan ini diikuti 935 peserta dari tujuh fakultas di Unima, yang terdiri dari 803 KKN reguler, dan 132 peserta KKN Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Kegiatan ini sendiri bertujuan untuk membekali dan mempersiapkan para mahasiswa agar siap terjun ke masyarakat dalam rangka pelaksanaan tri darma perguruan tinggi, dalam hal ini pengabdian masyarakat.

Dalam pelaksanaanya, kegiatan ini lebih berfokus pada pembekalan literasi digital bagi seluruh peserta KKN yang hadir.

Salah satu pemateri, Aidil Wicaksono yang membawakan materi literasi digital untuk KKN saat diwawancarai mengatakan bahwa tujuan dari disampaikannya materi ini adalah agar mahasiswa bisa menjadi jembatan untuk transfer ilmu kepada masyarakat dari apa yang diperoleh hari ini.

“Antusias dari peserta luar biasa dalam pemberian materi ini, saya sangat mengapresiasi bagi teman-teman yang lain mengikuti kegiatan ini,” ujarnya.

Aidil berharap, pihaknya bisa berkolaborasi dalam implementasi literasi digital secara nasional baik dari perguruan tinggi, sekolah dan masyarakat.

Sementara itu, Inriyatno Bayumurti, yang membawakan materi empat pilar literasi digital mengatakan bahwa peserta sangat antusias menerima materi yang disampaikan karena isu literasi digital sangat berhubungan dengan aktivitas keseharian.

“Tentunya materi ini bisa disampaikan kepada masyarakat, dan memang ini menjadi tantangan bagaimana orang memahami tentang teknologi ini dengan cerdas dan bijak,” sebutnya.

Donny Budi Utoyo, yang membawakan materi tentang pentingnya menjaga keamanan data pribadi, berujar bahwa selama pelaksanaan kegiatan ada banyak peserta yang aktif mengikuti diskusi.

“Dari sejumlah pertanyaan yang ditanyakan peserta, saya melihat mereka sangat antusias dan cukup mengikuti perkembangan yang ada di masyarakat terkait isu-isu kebocoran data,” imbuhnya.

“Pemerintah melihat dan memahami kondisi sekarang, pun juga sementara melakukan perbaikan. Ini juga harus dibangun dengan kesadaran dari masyarakat tentang pentingnya literasi digital,” pungkasnya. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *