Editor/Pewarta: Indra S. S. Ketangrejo
BOLMONG (Gawai.co) – Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) diberi Bimbingan Teknis (Bimtek) kewirausahaan mandiri.
Bimtek tersebut dibuka resmi oleh Penjabat (Pj) Bupati Bolmong Ir Limi Mokodompit MM, di Sutan Raja Hotel, Kotamobagu, Senin (19/9/2022).
Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan penandatanganan MoU oleh Pj Bupati Limi Mokodompit bersama ritel Indomaret PT. Indomarco Prismatama Cabang Manado.
Diinisiasi oleh Dinas Perdagangan dan ESDM Bolmong, Bimtek tersebut bertajuk ‘Selalu berkreasi dan inovasi menuju UMKM naik kelas’ dan turut dihadiri oleh Sapta Jibriantoro yang juga selaku branch manager PT. Indomarco Prismatama Cabang Manado, serta 100 pelaku UMKM Bolmong.
Dalam sambutannya, Limi mengatakan, perjanjian kerja sama antara Pemkab Bolmong dan PT. Indomarco Prismatama cabang Manado ini, menurutnya saling menguntungkan.
“Sangat menguntungkan, karena dengan adanya kerjasama ini, akhirnya produk-produk olahan pelaku UMKM di Bolmong bisa langsung dipasarkan di ritel-ritel modern, salah satunya di Indomaret,” kata Limi.
Ditambahkan, MoU ini juga dilakukan untuk mengantisipasi agar pedagang kecil atau ritel tradisional tidak kehilangan mata pencahariannya. Maka dari itu, kata Limi dilakukanlah perjanjian kerjasama ini.
“Jadi, kerjasama ini bertujuan untuk memberdayakan UMKM sekaligus mendorong agar kualitas produksinya di tingkatkan sehingga mampu bersaing dan dapat dipasarkan dalam ritel modern,” terang Limi.
Setelah dilaksanakannya penandatangan kerjasama, Limi berpesan para pelaku UMKM ini fokus dalam mengikuti pelatihan tersebut, karena menurutnya pelatihan tersebut merupakan kunci sukses dalam memproduksi dan memasarkan hasil olahan pedagang lokal.
“Selain itu, kepada pelaku UMKM ini juga haus menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk yang dipasarkan, karena hal ini menyangkut kredibilitas konsumen terhadap ritel modern Indomaret,” ucap Limi.
Di kesempatan itu juga, Limi berpesan kepada Branch Manager PT. Indomarco Prismatama cabang Manado supaya hasil olahan dari pelaku UMKM di Bolmong jangan hanya dipasarkan di ritel Indomaret di wilayah Bolmong saja, melainkan dipasarkan juga di ritel Indomaret yang ada di luar wilayah Bolmong.
Selain itu, kepada pihak PT. Indomarco Prismatama juga Limi berpesan agar lebih memprioritaskan anak daerah dalam perekrutan dan penempatan karyawan.
“Karena hal ini dapat mengurangi tingkat pengangguran terbuka sekaligus mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita masyarakat Kabupaten Bolmong,” jelas Limi.
Sementara itu, Branch Manager PT. Indomarco Prismatama Sapta Jibriantoro menjelaskan, pelatihan ini merupakan tahun ke 9 Indomaret melakukan rangkaian program Corporate Sosial Responsibility (CSR) di Kabupaten Bolaang Mongondow.
“Jadi sudah sembilan tahun kita menggandeng Pemkab, bekerjasama untuk hidup berdampingan dengan UMKM. Rencananya di tahun 2022 ini kita akan melaksanakan 96 pelatihan, untuk daerah Bolmong sendiri merupakan pelatihan yang ke 25,” kata Sapta.
Dirinya juga membantah stigma yang selama ini terbangun di masyarakat bahwa, kehadiran Indomaret di setiap daerah akan mematikan usaha kecil.
“Saya menepis itu, karena disini kami hadir menggandeng Pemkab dan Indomaret hadir di seluruh wilayah Indonesia ini untuk hidup dan berkembang bersama pelaku usaha kecil,” kata dia
Adapun buktinya saat ini kata dia, sudah ada berbagai bentuk kerjasama yang berjalan di indomaret secara nasional, diantaranya UMKM atau para pemilik tenant di toko Indomaret, khusus di wilayah Sulut sudah ada 336 pemilik tenant yang mendirikan usaha di halaman-halaman indomaret. Selain itu, bentuk kerjasama yang produk UMKM.
“Kalau untuk cabang yang saya handle khususnya Bolmong ini, ada 70 produk yang lulus dan layak untuk dijual di gerai ritel modern. Jadi kalo sudah masuk Indomaret berarti para pelaku UMKM sudah punya keyakinan untuk bisa masuk di seluruh ritel modern lainnya, itulah guna pelatihan ini,” jelasnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan, bentuk kerjasama lainnya yaitu jajanan nusantara atau kue-kue basah. Maka dari itu, ia pun membuka kesempatan kepada pelaku UMKM di Bolmong untuk bisa menjual produk kue basahnya di seluruh ritel Indomaret wilayah Bolaang Mongondow.
“Jadi kalau ada produk dari UMKM Bolmong nanti diajukan. Nantinya ada tim khusus yang bakal memfilter atau menyaring produk-produk yang bisa masuk indomaret. Menariknya, kalau ada produk pabrik masuk indomaret, merek harus membayar fee 500 juta agar bisa masuk, sementara untuk produk UMKM yang ada di daerah ini nanti bisa langsung masuk tanpa bayar apa-apa asal memenuhi syarat. Disini sudah terlihat keberpihakan kami terhadap pelaku UMKM,” tutup Sapta. (Advertorial)