Disdik Sitaro Raih Penghargaan, Prestasi Luar Biasa Meski Hadapi Keterbatasan Fasilitas

Editor / Pewarta : Frans Kasumbala 

SITARO (Gawai co) – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) berhasil meraih prestasi dari Bidang pendidikan. Dua gelar disabet Dinas Pendidikan (Disdik) Sitaro dalam acara Anugerah Mapalus Pendidikan tahun 2023.

Acara ini digelar Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara (Sulut), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis Kemendikbudristek, di Hotel Luwansa, Manado, Rabu (22/11/2023).

Disdik Sitaro meraih terbaik pertama kategori pengguna Aplikasi Rencana Kegiatan Sekolah (ARKAS) 4.0 serta di anugerahi terbaik pertama lagi untuk Partisipasi Peserta Didik dalam Asesmen Nasional.

Arkas 4.0 merupakan aplikasi terbaru pengganti Arkas 3.4, dengan penghargaan ini, berarti Disdik Sitaro merupakan daerah yang terbanyak menggunakannya.

Arkas ini merupakan sistem informasi yg memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan.

“Serta pertanggungjawaban dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan ( BOSP). Artinya Kab Sitaro yg terbanyak menggunakan Arkas 4.0 di Sulut,” kata Budiarto Mukau Kepala Disdik Sitaro.

Sedangkan untuk prestasi kedua yang juga diterima, menandakan partisipasi peserta didik dari Kabupaten Kepulauan Sitaro terbaik dalam Asesmen Nasional di wilayah kerja BPMP Sulut.

Kata Budiarto, Asesmen Nasional adalah program Evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, dimana untuk SD mengikutsertakan siswa kelas V dan SMP kelas VIII.

Namun, dalam penerapannya nyatanya sebagian sekolah di Kabupaten Kepulauan Sitaro memiliki masalah yang sama dan perlu dicarikan solusi untuk sementara.

Fasilitas sekolah seperti komputer dan penunjang lain tidak lengkap bahkan tidak ada, ditambah banyaknya titik blankspot jaringan internet, membuat sejumlah sekolah harus melewati belasan kilometer untuk sekedar mengikutsertakan para siswa didik.

Meski begitu, kata Budiarto, Asesmen Nasional di Sitaro dapat berlangsung dengan baik. Pengaturannya, sekolah yang tidak punya peralatan dan kendala jaringan bisa menumpang di sekolah lain yang punya fasilitas tersebut.

“Untuk Asesmen Nasional di laksanakan di beberapa sekolah SMP di Siau Timur dan Siau Barat karena fasilitasnya memadai,” katanya.

Selain itu, untuk membantu sekolah yang tinggal di wilayah yang jauh dengan kontur yang sulit, Disdik Sitaro memanfaatkan Bus Sekolah. Sedangkan sekolah yang jaraknya lebih dekat di upayakan sekolah tersebut.

“Kita juga menyediakan Bus Sekolah milik Disdik untuk mengantar jemput bagi beberapa sekolah yang terkendala, sedangkan ada juga sekolah yang mandiri untuk mengadakan sendiri transportasinya,” tambah Budiarto.

Masalah Fasilitas dan Jaringan internet kemudian menjadi sangat primer di Sitaro, Pemerintah pusat sebagai penyedia dan pemberi keputusan sudah seharusnya memperhatikan daerah di pelosok.

“Jangan sampai, kualitas Sumber daya manusia kita tidak berkembang hanya karena sistem yang justru kita sendiri yang memutuskannya,” kata Berty Salama, salah satu orang tua siswa di Sitaro penuh harap. (Frans)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *