Survei Lembaga Indikator, Tingkat Kepuasan Penyelengara Mudik Lebaran di Tahun 2023 Meningkat

Editor/Pewarta: Alfondswodi

NASIONAL (Gawai.co) – Tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan Mudik Tahun 2023, melalui Lembaga Indikator meningkat dari tahun 2022. Minggu (16/5/2023).

Hal tersebut, ditegaskan oleh salah satu peneliti utama, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan mudik tahun 2023 mencapai 78 persen. Sedangkan tahun 2022 sebesar 73 persen.

“Tingkat kepuasan Mudik ditahun 2023 meningkat sebesar 5 % ditahun 2022. Bahkan pada kelompok warga yang mudik, kepuasan atas penyelenggaraan mudik jauh lebih tinggi yakni 89,5 persen. Mayoritas mutlak responden juga setuju arus mudik tahun ini lebih lancar ketimbang tahun lalu,” kata Burhanuddin.

Dalam hasil survei juga, kata Burhanuddin, evaluasi atas kondisi fasilitas dan layanan selama mudik mendapat apresiasi yang tinggi dari warga, terutama dalam pengaturan lalu lintas yang menjadi tugas Polri.

“Warga paling banyak merasa puas dengan kondisi pemgaturan lalu lintas yakni sebesar 81,8 persen selama arus mudik atau balik Lebaran 2023,” katanya.

Bahkan kata Peneliti Utama Lembaga Indikator ini, mengatakan beberapa kebijakan Polri untuk mengatur kelancaran arus mudik dan balik seperti one way dan contra flow juga mendapatkan dukungan yang tinggi dari warga.

“Dari semua responden setuju kebijakan one way dan contra flow pada arus mudik dan balik yakni sebesar 74,3 persen. Sementara untuk kelompok warga yang mudik sebesar 82,2 persen masyarakat setuju,” katanya.

Kinerja polisi lalu lintas (polantas) saat penyelenggaraan mudik dan balik juga mendapatkan respons positif masyarakat. Sebanyak 77,3 persen semua responden menyatakan kinerja polantas saat arus mudik dan balik bersikap ramah. Untuk kelompok yang mudik angkanya 83,8 persen.

Sementara untuk sikap komunikatif anggota polantas, sebanyak 72,5 persen untuk semua responden dan 78,6 persen untuk kelompok yang mudik, menyatakan anggota polantas yang bertugas saat arus mudik dan balik bersikap komunikatif.

“Saat ditanyakan apakah petugas polantas membantu masyarakat saat arus mudik dan balik, hasilnya 83,2 persen semua responden memyebut membantu dan 86,9 persen kelompok yang mudik,” katanya.

Selain itu, dirinya juga menambahkan, target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia (WNI) yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

“Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak,” tandasnya.

Seraya menambahkan, “Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1218 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi dan screening. Margin of Error survei diperkirakan lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen,” pungkasnya. (*/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *