Wapres Sebut Semboyan Torang Samua Basudara Sejalan dengan Prinsip Pengembangan Ekonomi Syariah

(Foto/Doc) Wapres Ma’ruf Amin saat mengetuk beduk pertanda kegiatan Pengukuhan KDEKS telah diresmikan.

Pewarta : Michelle de Jonker
Editor : Martsindi Rasuh

MANADO (Gawai.co) — Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin berkunjung di Sulawesi Utara (Sulut) dalam rangka menghadiri kegiatan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS), bertempat di Ballroom Hotel Four Points by Sheraton Manado, Kamis (04/04/2024) kemarin.

Disampaikan Wapres Ma’ruf Amin, semboyan “Torang Samua Basudara” sebagai Kekuatan yang berhasil menjaga kemajemukan masyarakat Manado secara harmonis sehingga pembangunannya maju dengan pesat.

“Hari ini, kita menyaksikan bagaimana Sulawesi Utara menerapkan kekuatan semua secara nyata. Apalagi kemajemukan yang cukup tinggi, sehingga provinsi ini menjadikan sebagai kekuatan untuk meraih kemajuan. Olehnya, saya sampaikan kepada masyarakat bersama jajaran Pemerintah Provinsi, untuk semangat mendorong pembangunan karena daerah ini dinobatkan sebagai salah satu provinsi paling toleran di Indonesia,” kata dia.

Lanjutnya, masyarakat jika hidup rukun meski berbeda suku, agama, dan budaya, niscaya pembangunan di wilayahnya akan berjalan lancar.

“Semangat ini sejatinya dipraktekkan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia,” ujar Ma’ruf.

Lebih lanjut, Wapres menerangkan ekonomi syariah yang mengusung keadilan, inklusivitas, pemerataan kesejahteraan, dan perhatian terhadap keberlangsungan lingkungan. Bahkan, nilai-nilai kebaikan dan maslahatnya, dapat diterima semua umat manusia dan tak terbatas hanya bagi kalangan umat Islam.

“Saya mendapat laporan, beragam pengembangan ekonomi syariah telah dilakukan di wilayah ini. Mulai dari sertifikasi halal bagi UMKM, juru sembelih dan rumah potong hewan, hingga pengembangan Zona KHAS, dan rantai nilai halal berbasis pondok pesantren,” ungkap Ma’Ruf.

Sulawesi Utara ini, menurur Wapres, menjadi salah satu lokasi sebaran pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Sebab, sejak tahun 2013 hingga 2023, terdapat 86 proyek infrastruktur senilai 2,4 triliun yang bersumber dari SBSN.

“Salah satu bukti nyata, pembangunan Bandara Bolaang Mongondow yang baru diresmikan itu, merupakan bentuk kontribusi pembiayaan berbasis syariah untuk memacu pertumbuhan ekonomi regional,” tuturnya

Letak strategis Sulut, menurut Ma’Ruf, menjadi pintu gerbang ekspor di Kawasan Timur Indonesia menuju negara ASEAN dan Asia Pasifik, serta berpotensi memberikan kontribusi bagi kerjasama ekonomi kawasan.

“Selain itu, rencana pengembangan Pelabuhan Bitung akan memperkuat jaringan transportasi laut internasional dan meningkatkan konektivitas. Untuk itu, diharapkan memberi efek berganda bagi sektor industri dan pariwisata,” tukasnya.

Ma’ruf Amin meminta KDEKS bersama Pemprov Sulut, mengkapitalisasi dan mensinergikan berbagai potensi serta keunggulan, dengan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah hingga menjadi sumber pertumbuhan baru di wilayah sampai nasional.

“Kemajuan ekonomi serta keuangan syariah telah dicapai Provinsi Sulut ini. Untuk itu, saya minta terus lanjutkan dan pastikan dampak serta kemanfaatannya nyata agar dapat dirasakan masyarakat,” pintanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulut Andry Prasmuko, melaporkan peningkatan posisi Indonesia, sebagai peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi di Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 2023. Dimana pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Sulut juga memiliki prospek pertumbuhan yang baik.

“Kesadaran terhadap potensi dan prospek produk halal di Sulawesi Utara, dapat dilihat pada perkembangan jumlah sertifikasi halal yang diajukan oleh para pelaku UMKM. Tahun 2023 misalnya, telah diterbitkan sebanyak 2.193 sertifikat halal atau meningkat tajam dibandingkan tahun 2021-2022 dengan total 178 sertifikat halal,” jelasnya.

Adapun data sementara per Maret 2024, kata Andry, sebanyak 75 sertifikat halal telah diterbitkan dalam mendukung akselerasi sertifikasi halal ini, maka Bank Indonesia juga turut memfasilitasi dan bersinergi dengan instansi terkait, sebagai upaya untuk mendorong pengembangan UMKM agar memiliki daya saing melalui perluasan pasar.

“Industri jasa keuangan syariah dan dana sosial syariah, juga memainkan peran sentral dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Sulawesi Utara ini. Penyaluran pembiayaan di Lembaga Keuangan Bank Umum Syariah di Sulut  terus menunjukkan peningkatan setiap tahun,” bebernya

“Per Februari 2024, pembiayaan syariah yang disalurkan oleh perbankan di Sulawesi Utara mencapai Rp1,3 triliun, meningkat 9,62% (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, dan didominasi oleh kredit konsumsi non-UMKM seiring dengan meningkatnya ketertarikan masyarakat pada instrumen keuangan syariah,” kuncinya.

Hadir mendampingi Wapres Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono W. S, Staf Khusus Wapres Bidang Reformasi Birokrasi M. Nasir, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas, Staf Khusus Wapres Bidang Ekonomi dan Keuangan Lukmanul Hakim, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma.

Sementara hadir pada pengukuhan KDEKS di Hotel Four Points by Sheraton, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw, Plt. Direktur Eksekutif KNEKS Taufik Hidayat, Walikota Manado Andrei Angouw, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulut Sarbin Sehe, Ketua MUI Provinsi Sulut K.H. Abdul Wahab Abdul Ghafur, serta segenap jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Sulut. (MDJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *