Grand Final NNU, Lasut-Kamu Raih Gelar Nyong & Noni UNIMA

 



Editor: Tim Gawai


TONDANO (Gawai.co) – Ajang Nyong Noni Unima telah terlaksana dengan sangat baik dan telah selesai dengan agenda terakhir yaitu Grand Final, yang dilaksanakan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) Unima (03/12). 

Kegiatan ini dihadiri oleh para orangtua dari masing-masing finalis yang hadir untuk menyaksikan putra-putri mereka yang merupakan mahasiswa dan mahasiswi terbaik dari ketujuh fakultas, yang bersaing untuk memperebutkan gelar Nyong & Noni Unima tahun 2020.

Dalam Grand Final ini panitia menghadirkan tiga juri yakni Jim Rony Tuna, Nihta Liando dan Sinta Elisa Jelita Kaunang, yang bertugas untuk memberikan penilaian kepada para finalis yang tampil. Acara ini juga dimeriahkan oleh penampilan dari Sanggar Edelweis Tomohon serta fashion show yang dilakukan oleh para finalis.

Saat acara ini dimulai MC langsung membacakan sepuluh finalis Nyong & Noni yang masuk dalam sepuluh besar, sepuluh besar inilah yang dinilai juri siapa yang layak menyandang gelar Nyong & Noni Unima. 

Sepuluh besar tersebut adalah Nyong dengan nomor finalis 01, 03, 09, 13 dan 21. Sedangkan untuk Noni adalah dengan nomor finalis 08, 10, 14, 16 dan 18. 

Persaingan semakin terasa tatkala masuk dalam babak tiga besar yang membuat finalis dan audiens semakin tegang dan dipenuhi rasa penasaran, siapakah yang nantinya akan keluar sebagai pemenang.

Finalis yang lolos ke babak tiga besar diantaranya adalah Nyong dengan nomor finalis 03, 09 dan 21. Sedangkan untuk Noni adalah dengan nomor finalis, 08, 14 dan 18. Akhirnya setelah melewati proses yang cukup menegangkan MC langsung membacakan siapa yang mendapatkan gelar Nyong & Noni Unima.

Untuk Nyong Unima jatuh kepada nomor 09 atas nama Samuel Lasut dari Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), dan untuk Noni Unima jatuh kepada nomor 18 atas nama Milytia Kamu dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam (FMIPA).

Saat diwawancarai Samuel mengaku bahwa dirinya tidak pernah menyangka dia akan sampai di babak ini dan meraih gelar Nyong Unima tahun 2020.

“Saya pribadi tidak pernah menyangka kalau saya bisa sejauh ini dan bisa mendapatkan gelar Nyong Unima tahun 2020,” ungkapnya.

Dirinya juga mengaku bahwa dia sempat gugup saat tampil di atas panggung, apalagi saat melihat juri yang ada, tapi dirinya berhasil mengatasinya.

“Saya sendiri merasa gugup saat tampil, salah satu penyebabnya adalah saat melihat para juri yang ada. Tapi puji Tuhan saya bisa mengatasi rasa gugup saya dan bisa menampilkan yang terbaik yang bisa saya berikan,” ucapnya.

Saat ditanya mengenai apa yang akan dilakukan ketika menjadi Nyong Unima dirinya berujar bahwa sebagai keluarga yang baru dalam ikatan, tentunya akan segera merapatkan bersama apa yang akan dilakukan kedepan mengingat juga ada beberapa kegiatan yang belum sempat dilaksanakan sebelumnya.

“Tentunya berbicara mengenai gelar berbicara juga tentang kewajiban dan tanggungjawab, sebagai keluarga yang baru dalam ikatan tentunya kami akan segera merapatkan program kerja yang akan dilakukan kedepan karena mengingat juga ada beberapa kegiatan yang belum sempat dilaksanakan sebelumnya,” ujarnya.

Sementara itu Milytia Kamu saat diwawancarai mengatakan setelah menjadi Noni Unima dirinya mengaku harus lebih berintegritas dan menjadi teladan karena telah menjadi panutan bagi teman-teman mahasiswa yang ada.

“Tentunya saya harus lebih berintegritas dan menjadi teladan bagi teman-teman mahasiswa yang ada,” ungkapnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa untuk teman-teman yang belum berhasil semoga di tahun depan bisa mencoba lagi dan jangan berputus asa karena pasti Tuhan punya rencana di setiap kehidupan pribadi teman-teman.

“Untuk teman-teman yang belum berhasil semoga di tahun depan bisa mencoba lagi dan jangan berputus asa karena pasti Tuhan punya rencana di setiap kehidupan pribadi teman-teman,” ungkapnya.

Komentar positif juga datang dari Carrine Inri Loesi mengenai kegiatan ini dari awal hingga Grand Final yang dilaksanakan oleh panitia penyelenggara.

“Kegiatan ini tentunya telah terlaksana dengan baik dan panitia telah berusaha semaksimal mungkin, apalgi ditengah masa pandemi Covid-19 yang kita ketahui bersama merupakan masa-masa yang sulit namun panitia berhasil melakukan tugas dengan baik,” katanya.

(Tim Gawai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *