Manado  

Bank Indonesia Buka Puasa Bersama 700 Anak Santri di Pesantren Darul Istiqomah Manado

(Foto/doc) kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Andry Prasmukosana membawakan sambutan di acara buka puasa bersama 700 anak Santri dari seluruh pesantren di Kota Manado.

Pewarta : Michelle de Jonker
Editor : Martsindy Rasuh

MANADO (Gawai.co) — Dalam rangka menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2024, sehingga Bank Indonesia menyelenggarakan program II Ramadan Berkah Bersama insan yang pos di Bank Indonesia (Rabbani).

Melalui Rabbani, Bank Indonesia akan menyelenggarakan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain Kajian tarawih, Lintas Nusantara, Kajian Anak Ramadan Kunjungan ADG ke pesantren, dan Buka Puasa Bersama.

Kegiatan Ramadan Berkah Bersama Insan Bank Indonesia 2024 ini, mengangkat tema “Semangat Berjamaah, Sinergi Kuat Membangun Bank Indonesia yang Bermakna” dan perhelatan ini berlangsung, di Pondok Pesantren Darul Istiqomah, tepatnya di Bailang, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Jumat (15/3/2024) tadi.

Dalam sambutannya, Andry Prasmuko
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Andry Prasmuko, menyampaikan puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini kita boleh menghadiri kegiatan di pondok Pesantren Darul Istiqomah ini.

“Dengan kegiatan ini, saya berharap bisa memperkuat spiritualitas kepemimpinan dan mempererat kekeluargaan, meningkatkan semangat berjamaah, dan memperkuat sinergi Bank Indonesia dengan pondok pesantren,” Kata Andry.

Pada kesempatan yang indah ini, kata kepala perwakilan wilayah Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, kami melaksanakan buka puasa di Pondok Pesantren Darul Istiqomah, dan mengundang sebanyak 700 anak santri dari seluruh pesantren yang ada di kota Manado.

“Bapak dan Ibu yang kami hormati,
kegiatan Rabbani ini merupakan upaya dari Bank Indonesia untuk selalu hadir setiap menyambut bulan suci Ramadan, berbagai kegiatan pun dalam rangka untuk mensinergikan dengan pesantren dan mesjid di Sulawesi Utara,” ungkapnya.

Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah sebagai rangkaian kegiatan Goes to Pesantren, QRIS dan Eksyar serta penyerahan PSBI ke mesjid Nurul Jariah dan Taman Mapanget Manado.

“Dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi. Namun, terkait juga dengan keaslian dan merawat fisik uang itu untuk tetap mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh. Untuk itu, Bank Indonesia melakukan pemantapan dalam fokus edukasi Rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham Rupiah,” urai Andry.

CBP Rupiah, menurut Andri, merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah (3D – Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5T – Tidak Melipat, Tidak Mencoret, Tidak Meremas, Tidak Membasahi, Tidak Men-staples). Namun, mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.

“Bapak dan Ibu yang kami hormati,
Kami dari Bank Indonesia mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non-tunai, diantaranya QRIS, memperluas kehadiran Bl-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idul Fitri 1445 H,” pesannya.

Sejalan dengan itu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai.

“BI memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal BI, untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan Bl (tunai dan non-tunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran. Ramadan Idul Fitri maupun hari-hari besar lainnya merupakan momen bagi masyarakat untuk membelanjakan Rupiah”, tegas Andry.

Di Ramadan Idul Fitri ini, Bank Indonesia mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian Uang Rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D (dilihat, diraba dan diterawang).

“Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan, untuk tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian. Dimana belanja produk dalam negeri, khususnya produk UMKM, kita bisa mengalokasikan dana secara tepat guna berhemat dan menabung,” kata Andry.

Tema Ramadan/ldul fitri yang diusung tahun ini merefleksikan ajakan suapaya “Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri” (SERAMBI) adalah cara bijak kita untuk menggunakan Rupiah di bulan penuh berkah ini.

Hadir dalam kegiatan ini, pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqomah, Pimpinan Pondok Pesantren Assalam, Pimpinan Pondok Pesantren AI Khairat, Pimpinan Pondok Pesantren Karya Pembangunan, Almukaram pemberi Tausiyah, Bapak KH. Muyassir Arif, Mpd, KH. Junaidi Abuhuraerah, Lc. KH. Mashar Kinontoa, KH. Syarif Azhar, Lc. Ust. Rambli Abbas, serta bapak dan Ibu pengasuh serta anak-anak santri. (Mdj)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *