Bitung  

Seriusi Program Gerakan Menuju Kota Cerdas Pemkot Bitung Gerak Cepat Hadirkan Masterplan

Walikota Bitung dan Wakil Walikota Bitung saat mengelar konferensi pers pada beberapa waktu lalu diruangan SH Sarundajang kantor Walikota. (doc.foto: Gawai.co)

BITUNG (Gawai.co) – Terpilihnya, sebagai kota urutan 35 dari daftar Kabupaten/Kota se-Indonesia yang terpilih di program gerakan menuju Kota Cerdas (smart city) oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI.

Kini Walikota Bitung Maurits Mantiri dan Wakil Walikota Hengky Honandar, mulai membentuk tim untuk menyusun masterplan smart city, sebagai upaya dalam menyeriusi Program Gerakan Menuju Kota Cerdas.

Menurut Ketua Tim Teknis Bitung Kota Digital, Rudy Theno, menyampaikan kepada awak media, sesuai dengan petunjuk Walikota dan Wakil Walikota, bahwa Tim Teknis Bitung Kota Digital yang harus menyusun masterplan smart city, yang nantinya akan diserahkan ke Kemenkominfo RI.

“Langkah Cepat harus dilakukan untuk pemkot Bitung guna menyusun Master plan smart city dan sebenarnya masterplannya sudah ada apalagi visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Bitung adalah kota digital / smart city sehingga jika terjadi penambahan atau perubahan dalam master plan itu hanya sedikit” kata Theno. Kamis (06/01).

Mengantisipasi akan misi dan visi Kota Bitung, sebagai kota digital, kata mantan Kadis Kominfo Pemkot Bitung, pihaknya telah memiliki masterplan tersebut jauh sebelumnya.

Menurut Ketua Tim Teknis Bitung Kota Digital, pada tahun 2021, Pemerintahan Maurits-Hengky telah membentuk Dewan Bitung Kota Digital selain tim teknis, yang nantinya akan mendorong Bitung menjadi Kota Cerdas.

“Smart City itu bukan berarti membeli teknologi, komputer atau aplikasi, melainkan melayani masyarakat dengan lebih baik. Fokusnya adalah bagaimana kita mengubah proses bisnis dan tata cara pemerintah daerah dalam melayani. Sedangkan jaringan, teknologi, aplikasi itu hanya enabler atau pendukung,” kata Theno saat mengutip pernyataan Menteri Kominfo.

Diapun mencontohkan salah satu keunggulan dari kota cerdas adalah mendorong agar masyarakat tidak lagi menggunakan uang tunai atau cashless

“Sedangkan soal teknologi apa yang ingin dipakai, Pemkot harus punya keberanian mendorong dunia usaha dan masyarakat untuk menggunakan teknologi-teknologi seperti QR code, e-banking, dan e-wallet,’ dalam setiap transaksinya” tandasnya.

Sementara itu, Kadis PUPR Pemkot Bitung, menjelaskan turunan Kota Cerdas antara lain; smart village atau kelurahan cerdas dalam membangun desa dan kawasan yang cerdas.

Ada enam hal yang harus dilakukan, yaitu:

1.Branding desa: Mengembangkan brand desa sebagai motivasi dengan menciptakan potensi lokal berkelas global;

2.Hunian sehat: Terwujudnya hunian yang sehat untuk menghasilkan keluarga yang bahagia, sehat, dan cerdas;

3.Lingkungan sehat: Membangun tata lingkungan desa dan kawasan yang cerdas dan dikelola dengan baik dalam harmoni, merubah bencana menjadi manfaat;

4.Pemerintah desa cerdas: Membangun sistem penyelenggara administrasi pemerintahan yang cerdas;

5.Masyarakat cerdas: Pengembangan tata kemasyarakatan yang harmonis, cerdas, guyub, bahagia; dan

6.Ekonomi cerdas: Tata ekonomi masyarakat desa yang tangguh, cerdas, dan sejahtera. Mengembangkan tatanan ekonomi yang kemasyarakat dan badan usaha yang tangguh. (***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *