Bitung  

BNPB Dirikan Posko Pendamping Bencana Letusan Gn Ruang Tagulandang di Kota Bitung

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tetapkan Pos Pendampingan Posko Bencana Erupsi Gunung (Gn) Ruang Tagulandang Kepulauan Kabupaten Sitaro di Kota Bitung. Sabtu (20/4/2024).

Adapun Posko pendamping BNPB di Kota Bitung, tepatnya di komplek Samla Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal VIII Bitung.

Dikesempatan itu, Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri bersama unsur Forkopimda serta Stakholder kebencanaan melakukan rapat koordinasi yang dihadiri langsung oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI Ricky Wibowo bersama jajarannya, di Kantor BPBD Kota Bitung.

Rapat koordinasi itu, sebagai bentuk tindak lanjut Mitigasi pasca bencana alam letusan Gn Ruang Tagulandang di Kepulauan Kabupaten Sitaro, dalam hal pembentukan Pos Pendampingan BNPB.

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung, Albert Sergius Palengkahu, mengatakan pada sore tadi Sabut 20 April 2024, Wali Kota Bitung bersama Forkopimda serta dihadiri jajaran BNPB, BPBD Kota Bitung dan Stakholder kebencanaan melakukan Rapat Koordinasi terkait dengan Tugas dan Fungsi Pos Pendampingan BNPB di Kota Bitung.

Menurutnya, Pos Pendampingan BNPB berfungsi untuk memudahkan akses dan efektifitas termasuk, koordinasi, evaluasi, pengelolaan dan pendistribusian bantuan penanganan darurat kebencanaan.

Selain itu, kata Jubir Pemkot Bitung Pos Pendamping BNPB berada di Satrol Lantamal VIII Bitung, sebagai pusat Pos Pendamping, sedangkan Posko BPBD Bitung sifatnya sebagai membackup.

“Pos pendamping BNPB berada di Satrol Lantamal VIII Bitung. Posko BPBD Bitung hanya membackup, jika ada masyarakat yang akan menyalurkan bantuan ke warga terdampak erupsi Gn Ruang Tagulandang, di Posko BPBD Bitung akan dicatat dan membuat laporan, kemudian akan diteruskan ke Pos Pendamping utama BNPB di Satrol Lantamal VIII Bitung,” bebernya.

Terpisah Perwakilan BNPB RI, Ricky Wibowo menyampaikan beberapa item bahan bantuan yang dibutuhkan masyarakat pasca letusan Gn Ruang Tagulandang, selain bahan makan diantaranya;

“Gerobak pengangkut, sekop dan peralatan mandiri serta unit alat berat untuk proses pembersihan material abu vulkanik,” katanya. (*/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *