AMAN Sulut Lakukan Pemetaan Partisipatif di Wanua Parepei Remboken

(Foto/Doc) Tim pemetaan partisipatif wilayah Adat bersama sejumlah warga Parepei.

Pewarta/editor : Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) — Salah satu syarat dalam peraturan perundang-undangan agar masyarakat adat bisa mendapatkan pengakuan dan perlindungan dari Negara adalah dengan adanya wilayah adat yang jelas.

Hal ini, mendorong Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya memahami wilayah adat, dan hak atas tanah serta sumber daya alamnya.

Untuk itu, pengurus Wilayah (PW) AMAN Sulawesi Utara (Sulut) melakukan Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat (PPWA) di Wanua Parepei, Kecamatan Remboken, sejak 5 hingga 18 Agustus Tahun 2024.

“Pemetaan ini bertujuan agar masyarakat nantinya bisa menetahui berbagai informasi dan usal usul desa. Kemudian menjadi alat bukti dan dokumentasi kepemilikan wilayah adat,” kata Koordinator PPWA AMAN Sulut Samuel Angkouw, di Kecamatan Remboken, Selasa (13/8/2024).

Selain itu, menurut Samuel, pemetaan ini dapat membantu pemerintah dan masyarakat, dalam melakukan identifikasi komunitas adat beserta wilayahnya dalam rangka menuju pengakuan dan perlindungan terhadap masyarakat adat.

Kemudian pemetaan juga bisa menumbuhkan semangat, untuk menggali dan mentransfer pengetahuan lokal tentang sejarah dan sumber daya alam yang dimiliki di wilayah tersebut.

“PPWA nantinya dapat menjadi wadah informasi bagi masyarakat luas, khususnya menyangkut budaya dan lokasi kegiatan adat di suatu wilayah,” kuncinya.

Sementara itu, Ketua PH AMAN Sulut Kharisma Kurama menambahkan, tim pemetaan tersebut diikuti oleh 7 partisipan. 1 fasilitator pemetaaan, 2 fasilitator proses, 1 Admin, dan 3 tenaga pendukung.

Sebelum turun lapangan tim telah diberi pembekalan oleh AMAN Aulut. Bahkan, tim PPWA dipimpin oleh fasilitator PPWA ini sudah berpengalaman.

“Tim PPWA akan bertugas melakukan pemetaan dari sejarah dan semua fasilatas umum di Wanua parepei. Targetnya 2 minggu kedepan Peta tersebut selesai, dan diserahkan sepenuhnya ke Pemerintah dan masyarakat Wanua Parepei,” tandasnya. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *