Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Lebih Waspada

Tanah Longsor di Wilayah Kabupaten Bolmong. (Foto: Ist)

Editor: Tim Gawai


BOLMONG, (Gawai.co)– Cuaca ekstrem diperkirakan masih terus berlangsung hingga beberapa hari kedepan di Sulawesi Utara (Sulut). Tak terkecuali di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong).

Curah hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang bisa berdampak hingga terjadinya banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Itu sebabnya, warga diminta untuk tetap berhati-hati terhadap bencana alam yang bisa saja terjadi. 

Apalagi, di beberapa daerah di Sulut telah terjadi pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor yang sudah menelan korban jiwa. Seperti di Kota Manado yang diketahui, hingga saat ini ada enam orang meninggal akibat musibah tanah longsor. 

Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmong, menghimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kondisi cuaca saat ini. 

Kepala Pelaksana BPBD Bolmong Sahril Mokoagow mengatakan, saat ini kondisi cuaca ekstrem hampir terjadi secara keseluruhan di Provinsi (Sulut).

“BMKG Sulut menginformasikan Periode Januari- februari diprakirakan hujan untuk wilayah Sulut, secara umum masih dikategorikan kategori menengah hingga tinggi (50mm-200mm/dasarian atau perminggu) hal ini diakibatkan oleh gangguan2 atmosfer,” tutur dia.

Ia menyebutkan, daerah – daerah yang tingkat potensi terjadi hujan lebat dan potensi terjadi bencana hidrometeorologi tinggi yaitu, Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, Minahasa utara, Kota Manado, Bolmong selatan, Bolmong dan sekitarnya, Minahasa Tenggara, Kepulauan Sangihe dan Sitaro serta wilayah Kota Kotamobagu.

Dijelaskan, untuk cuaca ekstrim di Sulut pada beberapa hari ini, Menurut pantauan BMKG, selain Lanina ada beberapa fenomena cuaca yang memberikan dampak yang cukup signifikan di wilayah sulut.

Dampak tersebut, diantaranya kata Sahril,  pertama adalah gelombang tropis aktif yang mengakibatkan pertumbuhan awan – awan hujan yang lebih signifikan, kemudian kelembapan udara yang relatif tinggi dan Suhu muka laut yang hangat sehingga mendukung supplay massa udara basah di sulut.

“Adanya pertemuan pertemuan angin dan perlambatan angin memicu hujan lebat dan potensi petir di wilayah – wilayah terbentuknya,” ungkapnya.

Untuk itu, Sahril menghimbau, kepada stakeholder yang didalamnya ada TNI, Polri, Pemerintah Kecamatan, pemerintah Desa/Kelurahan, untuk lebih  tanggap dan waspada terhadap potensi bencana yang dapat terjadi. 

Dan bagi masyarakat yang rawan banjir dan tanah longsor, di bantaran sungai dan lereng bukit untuk lebih berhati-hati dan tanggap potensi bencana hidrometeorologi. “Jika terjadi banjir dan longsor bisa menghubungi Call Center BPBD Bolmong 082232003400 aktif 24 jam,” tutupnya. (Tim Gawai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *