Minut  

Rizya Ganda Davega: Mari Perempuan Minut Cintai Kebaya

Ketua TP-PKK Minut, Rizya Ganda Davega, bersama Ketua TP-PKK Sulut, Rita Maya Tamuntuan dan peserta Parade Kebaya saat foto bersama. (Foto: Istimewa)

Editor: Maher Kambey

Pewarta: Edwin Bawole

MINUT (Gawai.co) – Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) Rizya Ganda Davega menghadiri langsung Parade Kebaya Nusantara Goes to UNESCO yang dilaksanakan bersamaan dengan Festival Bunaken 2022, di Malalayang Beach Walk Manado, Rabu (2/11/2022).

Davega mengatakan, kebaya tidak hanya sebatas pakaian perempuan Indonesia tetapi merupakan cerminan dari jati diri bangsa.

“Kebaya ialah budaya, mari perempuan-perempuan Minut kita cintai kebaya yang adalah warisan budaya kita, sebagai mana para pendahulu,” ujar Ketua TP PKK Minut ini.

Sebelumnya, Ketua TP-PKK Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sekaligus Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan maupun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut, lewat antusiasme yang dapat terlihat dalam mendukung, berkolaborasi dan berpartisipasi pada gelaran Parade Kebaya Nusantara.

“Kegiatan ini tentunya menjadi bentuk tekad kita semua dalam melestarikan budaya Indonesia dengan mencintai kebaya nasional,” ujar Tamuntuan.

Tamuntuan menjelaskan, sudah menjadi kewajiban seluruh rakyat Indonesia untuk mencintai, serta melestarikan setiap budaya yang ada.

Dia menuturkan, upaya mengembangkan dan memajukan kebaya dapat dilihat dari banyaknya kegiatan strategis yang dilaksanakan pasca pandemi Covid-19, yang dikemas dalam berbagai inovasi, seperti Parade Kebaya Nusantara di Sarinah Jakarta Pusat 13 Agustus 2022 yang lalu.

“Dalam kesempatan itu dikampanyekan penetapan Hari Kebaya Nasional dan pengajuan kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda ke UNESCO, menyusul 12 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia yang sudah diakui sebelumnya,” tambahnya.

“Selain itu, dalam Parade Kebaya yang diinisiasi Ibu Negara Iriana Joko Widodo di Solo pada 2 Oktober 2022 lalu, beliau menaruh harapan agar kami yang hadir, istri-istri Kepala Daerah dan istri-istri TNI/Polri, untuk bisa menginspirasi kaum perempuan, kaum wanita, terlebih generasi muda Indonesia untuk semakin cinta, bangga dan lebih sering mengenakan kebaya,” papar Tamuntuan.

Oleh karena itu Ketua TP-PKK Sulut ini menyebutkan, bahwa gelaran Parade Kebaya Nusantara di Manado telah menunjukkan tekad dan dukungan perempuan Sulut masih sangat bangga menggunakan kebaya dan ingin membuat kebaya tetap lestari.

“Dengan parade ini kiranya akan menggugah dan mempertahankan kebiasaan kita berkebaya, mengkampanyekan kebaya di daerah lewat jargon “Mari Jo Torang Berkebaya, Pakai Kebaya”, serta ikut mengisi perjuangan kebaya ke UNESCO demi menyongsong hari esok yang lebih cerah,” tandasnya.

Turut hadir, Ketua Tim Nasional Kebaya Goes to UNESCO Lana Kuncoro Togas, Sekretaris TP-PKK Kartika Devi Kandouw-Tanos, Ketua Panitia Festival Bunaken Tahun 2022 Adriana Dondokambey, para Ketua TP-PKK dan Ketua Dekranasda kabupaten/kota se-Sulut. (Eba)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *