Penjabat Bupati Jemmy Kumendong Jadi Irup Pada Peringatan Hardiknas

Pewarta/editir : Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) — Penjabat (Pj) Bupati Minahasa Dr Jemmy Stani Kumendong, MSi, menjadi Inspektur Upacara (Irup) pada peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2024.

Upacara Hardiknas 2024 ini, para pegawai dijajaran Pemkab Minahasa mengenakan pakaian adat. Dan peringati Hardiknas mengangkat tema, “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”. Dan upacara tersebut berlangsung di halaman Kantor Bupati, Kamis (2/5/2024) pagi.

Bertindak sebagai Pemimpin Upacara, Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa, Frandky S Waworuntu, SH, MAP, dengan perwira upacara Sekretaris Dinas Pendidikan Hendrik Tompodung.

Upacara ini ditandai dengan pengibaran Bendera Merah Putih oleh pasukan pengibar bendera, kemudian dilanjutkan dengan hening cipta untuk mengenang para pahlawan, secara khusus pahlawan di dunia pendidikan, kemudian pembacaan teks Pancasila dan teks Undang Undang Dasar 1945, serta persembahan lagu-lagu nasional.

Disela upacara ini, Bupati juga menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pensiun, Sertifikat Penghargaan Purna Bakti, kepada Ir Wenny Talumewo MSi. Selain itu, penyerahan Tabungan Hari Tua dari PT Taspen, serta Penyerahan Buku Tabungan Bank Mandiri Taspen kepada yang bersangkutan karena memasuki purna tugas.

Dikesempatan itu, dilaksanakan juga penyerahan SK Pelaksana Harian (Plh) kepada Dr Arody Tangkere, MAP, sebagai Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan Sekdakab Minahasa.

Bupati Kumendong kemudian membacakan sambutan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)
Repoblik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim BA MBA.

Dia mengatakan, “Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan Menteri Makarim di Kemendikbudristek, menjadi pemimpin dari gerakan merdeka belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.

“Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa, membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan. Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni Pandemi,” kata Makarim.

“Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat. Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak,” imbuhnya.

Lanjut kata dia, wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang dibangun bersama dengan gerakan merdeka belajar. Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.

“Kita sudah menyangsikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan perilaku budaya terus didukung untuk berkreasi. Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan merdeka belajar,” ujarnya.

“Namun, lima tahun juga bukan untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan,” katanya.

“Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Mendikbudristek. Namun, inilah titik akhir dari
gerakan merdeka belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang ibu dan bapak lakukan,” tukasnya.

“Dengan penuh harapan, saya titipkan merdeka belajar kepada anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan merdeka belajar,” pungkasnya.

Turut hadir Forkopimda, Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Dr. Lynda D. Watania, MM, M.Si Para Asisten, Para Sahli, Inspektur, Sekwan, Para Kepala Badan/Dinas/Satuan, Dir.PDAM, Dir.RSUD, Para Kabag, Para Camat Tondano Raya, ASN Dan THL (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *