Panen Raya Bawang Merah Kelompok Tani Berkah Pobundayan Raup Untung Rp100 Juta

Pewarta : Michelle Dejonker
Editor : Martsindy Rasuh

KOTAMOBAGU (Gawai.co) – Panen Raya 10.000 Bawang Merah oleh Kelompok Tani Berkah di Kelurahan Pobundayan, Kota Kotamobagu Selatan, berhasil membuktikan potensi pertanian lokal bisa maju.

Kelompok tani Berkah menghasilkan keuntungan lebih dari Rp100 juta, menjadi bukti nyata keberhasilan program peningkatan produktivitas pertanian.

Keberhasilan ini tak hanya meningkatkan kesejahteraan para petani, tetapi mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pengolahan bawang goreng di wilayah tersebut.

Ketua Kelompok Tani Berkah, Fadli Paputungan, mengungkapkan kunci kesuksesan mereka adalah tekun dan semangat serta kekompakan sehingga bisa berhasil sampai sekarang.

“Dari 300 kg bibit, kami menargetkan berhasil memanen sekitar 7 ton bawang merah di lahan yang luasnya 6000m². Setiap minggu, kami memasarkan 2 ton dengan harga Rp40.000 per kilogram,” kata Fadli, Selasa (15/4/2025) kemarin.

Setelah dikurangi biaya operasional, kata Fadli, keuntungan bersih yang diraih sangat signifikan, dan cukup untuk meningkatkan taraf hidup para anggota dan bahkan menambah lahan pertanian.

“Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan Bank Indonesia (BI) yang berperan aktif dalam program ketahanan pangan Sulawesi Utara,” ujar Alumni program pelatihan BI selama satu tahun itu.

Lebih lanjut Fadli menuturkan, keberhasilan ini tak luput dari dukungan BI. Sebab, mereka memerikan pelatihan, bimbingan, dan bantuan alat pertanian seperti Sprinkler, Kultivator kecil, dan Tangki Semprot sangat membantu.

“Malahan Bank Indonesia juga mensupport teknologi penyiraman digital untuk meningkatkan efisiensi penanaman,” bebernya.

Sementara itu, Walikota Kotamobagu, Dr. Wenny Gaib, mengapresiasi keberhasilan Kelompok Tani Berkah.

“Keberhasilan ini harus menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya di Kitamobagu. Dan pemerintah akan berkolaborasi dengan pihak swasta, termasuk pengusaha dari Jakarta, untuk memperluas akses pasar bagi produk pertanian Kotamobagu,” ujarnya.

Keberhasilan ini juga berdampak positif pada UMKM lokal. Sebab, para istri anggota kelompok tani bisa mengolah sebagian hasil panen menjadi bawang goreng dengan merek “Bareng Mami”. Barang tersebut dipasarkan di kios Barito Berkah.

Salah satu warga Kelurahan Pobundayan, Merlin Manopo menjelaskan bahwa pihaknya memproduksi 50-100 kg bawang goreng per minggu, dengan harga jual Rp220.000 per kilogram atau Rp23.000 per 100 gram.

“Keuntungannya dari hasil tersebut sekitar 30-40%, dan ini sangat membantu perekonomian keluarga,” kata Merlin.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Andry Pramusko, menambahkan rasa optimismenya dengan keberhasilan Kelompok Tani Berkah di Pobundayan, Kota Kotamobagu Selatan tersebut.

“Kotamobagu memiliki potensi pertanian yang besar, dan hasil komoditas penyumbang inflasi serta atas Keberhasilan ini membuktikan dengan dukungan yang tepat, inovasi, kerja keras, serta kompak pertanian dapat menjadi sektor unggulan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Panen raya bawang merah Kelompok Tani Berkah ini, menjadi contoh nyata keberhasilan sinergi antara petani, pemerintah, perbankan, dan UMKM. Model ini diharapkan dapat ditiru di daerah lain untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat. (Mjd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *