Bolmut  

SJL-MAP Tinjau Langsung Penerapan Perdana Program MBG di SDN 6 Kaidipan

Pewarta: Rendi Pontoh

Bolmut – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara mulai merealisasikan program nasional Makanan Bergizi Gratis (MBG). SDN 6 Kaidipang menjadi sekolah pertama yang dipilih sebagai lokus uji coba program tersebut, dengan peninjauan langsung oleh Bupati Dr. Sirajudin Lasena, dan Wakil Bupati Mohamad Aditya Pontoh serta Jajaran Dinas Terkait. Rabu, (14/5/)25).

Dalam kunjungan itu, Bupati dan Wakil Bupati menyaksikan langsung para siswa-siswi menerima dan menikmati makanan bergizi yang telah disiapkan oleh tim dari perangkat daerah. Sirajudin Lasena menjelaskan bahwa dipilihnya SDN 6 Kaidipang sebagai lokus awal dimaksudkan untuk melihat manfaat langsung dari program MBG sekaligus menjadi dasar evaluasi menyeluruh sebelum diperluas ke ke kecamatan lain.

“Kita lihat dulu manfaatnya, lalu kita evaluasi apa yang harus dibenahi, dilengkapi, dan apa yang harus kita persiapkan untuk mematangkan program nasional MBG ini,” ujar Sirajudin.

Ia menambahkan, pelaksanaan awal program ini akan menjadi acuan bagi pengembangan MBG di kecamatan dan wilayah lain di Bolmut dalam waktu dekat. “InsyaAllah dalam beberapa hari ke depan kita lanjutkan atau kecamatan lain,” imbuhnya.

Antusiasme siswa-siswi terlihat tinggi. Bahkan menurut laporan dari pihak sekolah, banyak dari mereka yang sejak pagi sudah menantikan pembagian makanan bergizi tersebut.

“Secara umum pelaksanaannya sudah cukup baik. Antusiasme anak-anak luar biasa. Alhamdulillah hari ini sudah kita uji coba,” kata Wakil Bupati MAP.

Menariknya, untuk tahap awal ini, anggaran program MBG masih bersumber dari patungan bersama seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemkab Bolmut. Untuk berupaya menyajikan menu yang seimbang dan sesuai standar gizi.

“Sebelum dibagikan ke siswa-siswi, kandungan gizinya kami cek kembali. Kebersihannya juga menjadi perhatian utama,”tambah Wabup MAP.

Program MBG ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Bolmut dalam mendukung kebijakan nasional peningkatan gizi anak usia sekolah, sekaligus sebagai bentuk intervensi nyata terhadap isu stunting dan ketahanan pangan daerah. (rp)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *