Bitung  

Akses Jalan Batuputih Kini Bisa Dilalui Gunakan Jalur Alternatif

Jalur alternatif akses jalan warga Batuputih yang sedang dikerjakan oleh PT MSM/TTN. (foto:istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Tindak-lanjut tuntutan aksi damai warga Batuputih, Perusahan Tambang Emas PT MSM/TTN bangun jalan alternatif.

Pasalnya, akses jalan penghubung Girian – Batuputih terputus akibat genangan air atau luapan air setinggi kurang lebih 3.5 meter.

Hingga pada hari ke 5, sekitar pukul 12:00 WITA, akses jalan alternatif yang dibangun oleh PT MSM/TTN, sudah bisa di akses masyarakat.

Diketahui pekerjaan akses jalan alternatif itu, oleh perusahan hanya memakan waktu kurang lebih 2 hari, yang di lakukan secara kontinyu selama 2×24 jam dengan menggunakan unit alat berat.

Menurut Direktur Utama PT MSM/TTN, David Sompie melalui Yustinus Hari Setiawan, selaku Group Head Suatainibility & External affair PT MSM/TTN, kepada awak media, mengatakan pembuatan jalan alternatif ini adalah bentuk responsibility perusahan menyikapi fasilitas pubik yang terdampak bencana.

“Memang pekerjaannya sedikit terlambat, sehingga baru saat ini bisa diakses, hal ini karena kami (PT MSM/TTN) sebelumnya melakukan pengkajian asesmen. Kiranya melalui akses jalan alternatif ini dapat membantu warga Batuputih sambil menunggu airnya surut,” kata Setiawan. Kamis (11/4/2024).

Bahkan kata Yusak sapaan akrabnya, saat bersua dengan awak media Gawai.co, usai pelaksanaan penyerahan bantuan sosial secara simbolis di area genangan air diwilayah perkebunan Sarawet, Kelurahan Batuputiih Bawah, Kecamatan Ranowulu.

Usia pembuatan akses jalan alternatif ini, kata Yusak akan melanjutkan perbaikan tanah longsor yang sudah mengeruk setengah badan jalan yang berlokasi di pertigaan akses jalan menuju Kelurahan Batuputih dan Kelurahan Pinasungkulan.

“Kemungkinan besar besok, peralatan dan pekerjaan akan bergeser ke lokasi jalan longsor. Apabila jalan longsor ini tak di perbaiki maka, jalan alternatif ini, sama saja dengan pekerjaan yang sia-sia, jalan longsor di pertigaan itu sangat bahaya dan sewaktu-waktu bisa putus,” katanya.

Sementara itu, sejumlah unit alat berat telah dikerahkan di sejumlah wilayah terdampak bencana alam se-Sulut, termasuk wilayah Likupang Minahasa Utara dan Kota Bitung. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *