Adik CT Korban Kekerasan Seksual di Manado Meninggal Dunia

Situasi konferensi pers di RSUP Prof. Kandou Malalayang, Manado. (Foto: Humas Polda Sulut)

Editor: Maher Kambey

Penulis: Michelle de Jonker

 

MANADO (Gawai.co) – CT anak perempuan berusia 10 tahun yang menjadi korban kekerasan seksual, menghembuskan nafas terakhirnya, pada Senin (24/1/2022) pukul 07.25 Wita, setelah dirawat di RSUP Prof. Kandou Malalayang sejak (29/12/ 2021).

Menurut penjelasan Direktur Utama RSUP Prof Kandou Malalayang dr. Jimmy Panelewen, meninggalnya CT disebabkan penyakit kanker darah atau leukimia yang dideritanya.

“Kematiannya (CT) disebabkan karena pasien mengalami kanker darah,” ujarnya saat konferensi pers di RSUP Prof. Kandou Malalayang Manado, di hadapan para wartawan.

Ia mengatakan ada 2 hal yang berbeda, antara dugaan tindak pidana kekerasan seksual dan pasien mengalami kanker darah.

“Kematian pasie disebabkan karena mengalami kanker darah,” ujar dr. Jimmy.

Sementara itu dr. Joel, selaku dokter jaga yang menerima pasien saat datang ke rumah sakit, CT datang dengan keluhan pendarahan dan disertai dengan surat permintaan visum dari kepolisian.

“Di saat pemeriksaan saya menemukan ada banyak lebam di sebagian besar tubuhnya, sampai ke area dekat kemaluan disertai dengan adanya pendarahan di sekitar bagian tersebut,” kata Joel.

“Kami juga melanjutkan dengan Visum et Repertum (VER) untuk bukti sah di pengadilan, dan hasil dari pemeriksaan tersebut ditemukan adanya robekan di selaput dara di mana robekan tersebut sifatnya sudah lama,” terangnya.

CT kemudian dirawat di ruang ICU bagian anak karena kondisinya berada di bawah penurunan kesadaran, dimana sel darah merah dari pasien hanya 1,8 yang mana hal tersebut diakibatkan pendarahan yang sudah berlangsung lama.

“Ada beberapa temuan diduga mengarah pada penyakit leukemia, menurut analisa yang kami lakukan hal itu disebabkan pendarahan di alat vital korban yang tidak kunjung berhenti. Pendarahan tersebut diakibatkan adanya kelainan darah,” papar dr. Joel.

Dalam pantauan tim dokter, ada sejumlah luka lebam yang dialami pasien berpindah-pindah, sehingga disimpulkan pasien CT mengalami leukemia.

Sebelum meninggal, CT mengalami demam, pucat dan mata buram, secara menyeluruh terjadi perdarahan di bola mata korban dan sudah diberikan transfusi darah namun kondsi pasien semakin memburuk dan dinyatakan meninggal. (MdJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *