Empat Hari Tak Ada Penambahan Kasus, Dinkes Minahasa Imbau Masyarakat Agar Jangan Lengah

Kabid P2 Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa dr. Maxi Umboh. Foto: Maher Kambey

Editor: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Kasus Covid-19 di Minahasa kembali melandai, ini dibuktikan dengan tidak adanya penambahan kasus selama empat hari terakhir terhitung sejak (25/11).

Hal tersebut dibenarkan oleh Kabid P2 dr. Maxi Umboh saat dihubungi melalui pesan elektronik, Senin (29/11).

“Iya, empat hari terakhir tidak ada penambahan kasus,” tulisnya.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa, jumlah kumulatif kasus terkonfirmasi sampai saat ini yakni sebanyak 4223. Angka tersebut meliputi 4021 kasus terkonfirmasi sembuh, 193 kasus terkonfirmasi meninggal, dan 9 kasus terkonfirmasi aktif dirawat.

Sementara itu, untuk vaksinasi yang dilaksankan bersama dengan TNI-Polri sampai saat ini telah mencapai angka 54,86 persen untuk dosis pertama, dan 36,91 persen untuk dosis kedua.

Sedangkan data dari KPCPEN dengan KTP Minahasa, total yang divaksin dosis pertama mencapai angka 68,56 persen dan 46,97 persen untuk dosis kedua.

Untuk pelajar yang berusia 12-17 tahun di Minahasa, angka capaian vaksinasi dosis pertama telah berada di 56,3 persen dan 41,7 persen untuk dosis kedua.

Dalam hal ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa terus menggenjot percepatan vaksinasi dengan berbagai cara. Selain itu pihak Dinkes juga terus mengedukasi masyarakat agar divaksin.

dr. Maxi Umboh menjelaskan bahwa gerai vaksinasi tetap dibuka, dan untuk jadwal pelayanan vaksinasi ditayangkan terus tiap hari oleh Dinkes.

Selain itu, kami juga menjalin kerja sama dengan lintas sektor, baik ormas, organisasi keagamaan, promosi dan ajakan vaskinasi lewat internal Pemkab Minahasa, lintas pemerintahan desa dan kecamatan,” jelasnya.

Maxi menambahkan, keberlanjutan layanan vaksinasi tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Dia pun mengimbau kepada masyarakat agar jangan lengah terhadap potensi penularan Covid-19.

“Protokol kesehatan masih tetap menjadi model pertahanan utama dari antisipasi penularan Covid-19, dan upaya mencapai herd Immunity. Ini merupakan langkah strategis untuk mencegah lonjakan kasus dan menurunkan resiko kematian akibat Covid 19,” imbaunya. (Maher Kambey)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *