Pewarta: Rendi Pontoh
Boltara – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltara melalui Bupati Sirajudin Lasena, memaparkan arah pembangunan daerah dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029. Fokus utama adalah peningkatan kesejahteraan petani dan sinergi dengan rencana pembangunan nasional serta provinsi.
Petani sebagai Pilar Utama
Bupati menegaskan, Boltara memiliki jumlah petani yang besar dengan potensi yang belum tergarap optimal. “Kita harus mengukur indeks harga yang diterima dan dibayar petani untuk mengetahui tingkat kesejahteraan mereka. Jika masih rendah, OPD terkait harus lebih masif dalam intervensi program dan bantuan,” ujarnya saat membuka secara resmi RPJMD, bertempat di Aula Bapelitbang. Senin, (14/7/25).
RPJMD ini dirancang untuk memastikan petani mendapat dukungan konkret, mulai dari bantuan alat pertanian, akses pasar, hingga pelatihan guna meningkatkan produktivitas.
Integrasi dengan Pembangunan Nasional dan Regional
RPJMD Boltara 2025-2029 bukan dokumen yang berdiri sendiri, melainkan berlandaskan pada perencanaan nasional (UUD 1945) dan RPJMD Provinsi Sulawesi Utara. “Pembangunan Boltara harus sinergis, terintegrasi, dan selaras dengan kebijakan Presiden RI dan Gubernur Sulut,” tegas Sirajudin.
Ia menekankan, Sejalan bukan sekadar kata, tapi fakta. Boltara harus bergerak dalam satu sistem yang terpadu secara regional dan nasional.”
Capaian dan Tantangan Ekonomi
Selama lima tahun terakhir (2020-2024), Boltara mencatat pertumbuhan ekonomi konsisten di atas 5%, bahkan saat daerah lain mengalami kontraksi. Namun, PDRB per kapita masih rendah (Rp40,60 juta pada 2024), jauh di bawah rata-rata provinsi dan nasional.
“Kepala OPD harus bekerja cerdas dan inovatif untuk mendorong program yang berdampak langsung pada peningkatan PDRB. Kami butuh kerja tulus dan fokus, atau publik akan mengkritik keras,” tandas Bupati.
Komitmen Pembangunan Berkelanjutan
Sirajudin mengingatkan, sumber daya yang dimiliki Boltara saat ini adalah amanah Tuhan dan rakyat. “Kita harus mengakomodasi kebutuhan rakyat dan menjalankan pembangunan dengan penuh makna,” pesannya.
Dokumen RPJMD ini akan menjadi rujukan utama pembangunan Boltara, baik untuk program nasional maupun regional, dengan Renstra OPD sebagai turunan perencanaan lima tahun ke depan.
Musrenbang RPJMD Boltara 2025-2029 menegaskan komitmen pemda dalam mendorong kesejahteraan petani dan pembangunan terintegrasi. Tantangan peningkatan PDRB per kapita menjadi pekerjaan rumah yang menuntut inovasi dan kolaborasi seluruh pihak. (rp)

















