Pewarta: Rendi Pontoh
Boltara- Suasana berbeda terasa di SDN 10 Sangkub, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Jumat pagi (20/6/25). Di sela jam belajar, para siswa berkumpul didalam kelas. menyambut momen spesial: uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat. Meski hal ini baru uji coba dari pemerintah Boltara.
Program yang digagas Presiden Prabowo Subianto ini mulai diuji di beberapa sekolah dasar, termasuk SDN 10 Sangkub. Bupati Boltara, Sirajudin Lasena, dan Wakil Bupati Moh Aditya Pontoh hadir langsung meninjau pelaksanaannya bertepatan dengan Govermen Care atau pelayanan langsung di Kecamatan Sangkub. Dengan antusias, ia memeriksa menu makanan yang dibagikan kepada siswa. Nasi, lauk ayam, sayur, buah, dan susu—menu seimbang yang memenuhi unsur empat sehat lima sempurna.
“Anak-anak harus mendapat asupan gizi yang baik. Ini bukan soal makan gratis semata, tapi tentang masa depan mereka. Gizi yang cukup akan membentuk generasi yang sehat dan cerdas,” ujar Sirajudin.
Ia juga menyempatkan waktu bercengkrama dengan siswa. Salah satunya, Filipe Giovani, siswa kelas lima yang mengaku senang dengan program ini. “Biasanya saya harus minta uang jajan ke orang tua. Sekarang saya bisa langsung berangkat sekolah tanpa mikir bekal. Terima kasih Pak Presiden Prabowo,” ucap Filipe polos.
Program MBG membawa manfaat nyata. Para guru menyambut positif karena siswa menjadi lebih semangat dan fokus belajar. Orang tua pun terbantu secara ekonomi, terutama di tengah tantangan pemulihan pasca pandemi dan naiknya harga bahan pokok.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Boltara, Fadly Tadjudin Usup, program uji coba ini semoga segera terlakasan dan bisa menjangkau seluruh SD secara bertahap. Selain menjamin asupan gizi, program ini juga dirancang untuk meningkatkan kehadiran siswa dan menumbuhkan kebiasaan hidup sehat sejak dini.
Selain program MBG, ada juga pelayanan kesehatan gratis di sekolah tersebut meliputi pemeriksaan Gizi, pengukuran tinggi dan berat badan, serta tensi tekanan darah. Dengan gizi yang cukup dan perhatian yang tepat, sekolah bukan lagi tempat yang hanya mengajarkan pelajaran, tapi juga menjadi ruang tumbuh anak-anak bangsa secara utuh—lahir dan batin. (rp)