Bitung  

Tinjau Produksi Ikan Tuna di Kota Bitung, Tim BMKG Maritim Pusat Lakukan Hal Ini

Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG bersama Tim saat mengunjungi Kota Bitung. (Foto: Istimewa)

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, M.T. didampingi Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Andi Cahyadi, S.E., S.Si., M.Si. bersama Tim melakukan kunjungan di Kota Bitung.

Kunjungan Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG bersama dengan Tim, saat berada di Kota Bitung, berkesempatan mengunjungi PT Delta Pasific Indotuna, yang diterima langsung oleh General Manager PT Pasific Indotuna, Syarif Hasan.

Menurut Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror, S.Si M.Si, kepada awak media menyampaikan kunjungan tersebut, guna meninjau langsung produksi ikan tuna di Kota Bitung, sebagai dampak dari Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi – Sulut.

“Beliau (Eko Prasetyo, M.T. red) bersama dengan Tim, berkunjung ke Kota Bitung untuk melihat langsung produksi ikan tuna yang terus berlangsung sebagai akibat dari meningkatnya hasil tangkap nelayan termasuk dari para alumni Sekolah Lapang Cuaca Nelayan Provinsi Sulawesi Utara yang diselenggarakan setiap tahun sejak 2016,” kata Ricky. Selasa (19/4/2022).

Adapun, menurut Ricky, Sekolah Lapang Cuaca Nelayan telah mempunyai alumni sebanyak 42 ribu diseluruh Indonesia dan sekolah lapang cuaca Nelayan ini juga didukung oleh anggota komisi V DPR RI dan Pemerintah Daerah.

“BMKG lewat Pusat Meteorologi Maritim dan Stasiun Meteorologi Maritim Bitung telah mengembangkan beberapa inovasi dan produk yang dapat dipakai oleh Nelayan dalam menunjang kegiatan Penangkapan ikan,” bebernya.

Selain itu, kata Ricky para nelayan juga bisa mengetahui potensi Cuaca Ekstrem yang akan terjadi selama pelayarannya dan juga bisa mengetahui Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan (Peta PDPI) di wilayah Indonesia.

“Hal ini dapat mempermudah para nelayan untuk mengetahui adanya Potensi Cuaca Ekstrim serta merak juga secara langsung bisa menghindarkan Cuaca Ektrim di Laut dengan mengakses Peta Prakiraan Daerah penangkapan Ikan (peta PDPI),” tandasnya.

Seraya menambahkan, “Selain itu juga para nelayan bisa focus menentukan tujuan pelayarannya sehingga bisa memprakirakan perbekalan yang akan di bawa untuk melaut, sehingga lebih efisien,” pungkasnya. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *