Bitung  

MV Carnival Luminosa Tinggal Miliaran Rupiah di Bitung FPSL Beri Dampak Positif

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Even akbar tahunan Kota Bitung, Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2023, berikan dampak positif bagi pelaku UMKM. Senin (9/10/2023).

Pasalnya, dengan kedatangan MV Carnival Luminosa di Kota Bitung, yang membawa ribuan penumpang dari berbagai belahan Negara, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat.

Tak hanya, pelaku UMKM yang berada di venue FPSL 2023, diarea Pasar Cita Kota Bitung, namun dampak tersebut, juga dirasakan para sopir dan pedangan kaki lima hingga stakeholder pariwisata

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung, Pingkan Kapoh, kepada sejumlah awak media, mengatakan pertumbuhan Pariwisata di Kota Bitung, mulai nampak dan berdampak besar bagi perekonomian masyarakat.

Wanita yang memiliki paras cantik dan gesit ini, menyampaikan sesuai data yang berhasil dirampung pihaknya (Dispar Bitung.red) kurang lebih sekitar Rp 1.8 miliar perputaran uang yang berhasil ditinggalkan para wisatawan mancanegara saat berada di Kota Bitung.

“Kurang dari 2×24 jam, para penumpang MV Carnival Luminosa, melakukan pertukaran uang rupiah sebanyak Rp 1.8 miliar, dengan data di hari pertama (Sabtu, 7/10/2023.red) sekitar Rp 300 juta dan pada Minggu 8 Oktober 2023, sebanyak Rp 1,5 miliar berhasil ditukar para wisatawan mancanegara yang menumpangi kapal pesiar,” kata Pingkan.

Bahkan, kata Pingkan ditempat pertukaran uang yang ada di Kota Bitung, sempat kehabisan uang rupiah, dikarenakan nilai uang yang ditukar sangat banyak.

“Data ini hanya berdasarkan transaksi yang berada di dalam pelabuhan. Sementara untuk transaksi di Money Changer La Tunrung, kami belum mengetahui secara pasti,” katanya saat bersua dengan sejumlah awak media, setelah acara pelepasan MV Carnival Luminosa di area Pelabuhan Samudera Bitung. Minggu (8/10/2023) malam.

Terpisah, Aby Neno salah satu pemandu yang tergabung di Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Bitung, membenarkan jika para tamu sempat kewalahan disebabkan tempat pertukaran uang, kehabisan uang rupiah.

“Hampir rata-rata penumpang kapal pesiar MV Carnival Luminosa, saat hendak kaur dari area pelabuhan menanyakan tempat money changer, dan disaat itu pihak money changer kehabisan uang rupiah,” katanya.

Seraya menambahkan, “Sehingga, para wisatawan itu, mengambil keputusan menukar uang mereka di Manado dengan mengunakan kendaraan sewa,” pungkasnya. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *