Bitung  

Komnas HAM Sambangi Kota Bitung Pasca Bentrok Dua Kelompok Massa

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Konflik sosial di Kota Bitung, jadi atensi jajaran Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Kamis (7/12/2023).

Pasalnya, konflik antara dua kelompok di Kota Bitung, pada Sabtu 25 November 2023, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tak hanya menjadi atensi jajaran Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Kali ini beranggota empat orang Komnas HAM, menyambangi Kantor Walikota Bitung dan diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar bersama unsur Forkopimda.

Selain itu, turut hadir saat pertemuan tertutup yang digelar di ruangan rapat lantai IV Kantor Walikota Bitung, dihadiri jajaran FKUB dan BKSUA.

Berdasarkan informasi, rombongan Komnas HAM, dipimpin langsung oleh Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan, Uli Parulian Sihombing bersama ketiga orang masing; Dita Verdiana dan Satya Kumarajati serta Unggul Pribadi.

Usai melakukan pertemuan tertutup, Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, didampingi Kaban Kesbangpol Kota Bitung, Oktofianus Tumundo, saat disambangi awak media, mengatakan, pihaknya datang untuk meminta keterangan terkait bentrok dua kelompok massa.

Dalam pertemuan kata Uli, pihaknya meminta keterangan dari Forkopimda, baik itu pra, kejadian dan pasca kejadian. Juga, seperti apa penanganan serta pencegahan yang dilakukan Pemerintah Daerah bersama Forkopimda.

“Keterangan yang kami dapatkan akan diolah. Termasuk fakta-fakta yang kami dapatkan, apakah itu di awal kejadian, kejadian dan pra kejadian akan kami dalami,” kata Uli.

Setelah mendapat keterangan, lanjut dia, pihaknya memberikan rekomendasi sementara yakni mendukung dan melanjutkna dialog yang telah dilakukan pemerintah daerah dengan Forkopimda beberapa jam setelah bentrok.

“Dari keterangan yang kami dapatkan, Forokpimda dan pemerintah sudah melakukan upaya pemulihan lewat berbagai cara. Mulai dari dialog serta pemberian bantuan warga terdampak. Kami minta ini dilanjutkan dan intens,” katanya.

Ditanya seperti apa tanggapan Komanas HAM melihat insiden bentrok dua kelompok massa di Kota Bitung, Uli mengakui dari awal menjadi perhatian pemerintah pusat karena informasi yang beredar begitu “heboh”.

“Memang menjadi perhatian pusat, makanya kami ingin melihat dan dan mendengar langsung seperti apa insidennya. Dan rupanya apa yang terjadi di Kota Bitung tidak sehoboh seperti informasi hoax yang beredar di media sosial karena Pemerintah bersama aparat keamanan bergerak cepat melakukan penanganan,” katanya. (*/ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *