Bitung  

International Women Day, Fauziah: Perempuan Bebas Memilih dan Bersuara

 

Salah satu orator dalam aksi damai peringati International Women Day. (Foto Gawai)

Editor : Tim Gawai 

Pewarta : Alfons W


BITUNG (Gawai.co) – Aliansi Perempuan Bitung Bersatu,  mengelar aksi damai peringati hari International Women Day yang diperingati setiap tanggal 08 Maret, dengan mengambil lokasi di pusat Kota Bitung, Selasa (09/03/2021).

 

Koordinator aksi, Fauziah Tompoh menyampaikan aksi yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari memperingati Hari Internasional Perempuan dengan memilih tema “Perempuan Memilih Untuk Melawan”.

“Saat ini kami memilih lebih fokus pada isu nasional terkait dengan RUU penghapusan kekerasan seksual dan pelecehan seksual dan sebagainya,” ungkapnya saat ditemui sejumlah awak media.

Menurut Fauziah, diera ini perempuan masih saja menjadi objek eksploitasi dan kekerasan seksual, sering didiskriminasi bahkan oleh sesama perempuan.

 

“Ketika menjadi korban pelecehan seksual pun, perempuan disalahkan atau victim blaming. Lalu disisi lainnya kita diperhadapkan dengan RUU yang sangat melindungi korban kekerasan seksual yang paling banyak adalah perempuan tak kunjung diseriusi oleh pemerintah,” ujarnya.

 

Fauziah mengajak seluruh perempuan di Kota Bitung untuk sama-sama memperjuangkan hak-haknya sebagai perempuan, dan berani menyuarakan hak-haknya sebagai manusia yang setara dengan adam.

 

Bahkan sesuai dengan data akhir tahun 2020 Komnas Perempuan mencatat ada 299.911 kasus terhadap perempuan, sehingga hal ini masih menjadikan perempuan sebagai objek kekerasan dalam masyarakat.

 

“Untuk itu, di momen ini dalam rangka memperingati International Women Day atau Hari Perempuan dunia, kami ingin menyampaikan bahwa perempuan harus bangkit dan berada di posisi yang setara dengan dengan adam. Kami mengajak kepada seluruh masyarakat Kota Bitung mari sama-sama kita ciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan,” katanya.

Selain menyuarakan hak-hak perempuan aksi tersebut juga disertai dengan pembagian masker kepada pengguna jalan dengan menerapkan protokol kesehatan.

Adapun dalam aksi beberapa tuntutan Aliansi Perempuan Bitung Bersatu berupa; Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Stop Pelecehan dan Kekerasan Seksual. Stop Budaya Menyalahkan Korban/Victim Blaming. Stop Eksploitasi Perempuan. dan Menolak Diskriminasi Sesama Perempuan. (Tim Gawai)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *