Bitung  

Abigail Sirgalaki Ajak Kaum Muda Maknai Natal Dengan Hal-Hal Positif

Editor/Pewarta: Alfondswodi

BITUNG (Gawai.co) – Politisi milenial asal Partai Politik (Parpol) Demokrat Kota Bitung, Abigail Sirgalaki ajar masyarakat maknai perayaan Natal, dengan penuh sukacita, rukun dan damai. Rabu (13/12/2023).

Ajakan itu, disampaikan Abigail Sirgalaki, saat bersua dengan awak media, disela-sela kesibukan kesehariannya di kediaman diwilayah Kelurahan Danowudu, Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung.

Momentum perayaan Natal di tahun 2023, yang bersamaan dengan pelaksanaan tahapan Pilemilu 2024, memberikan nuansa berbeda di tahun – tahun sebelumnya.

“Tahun ini (2023.red) adalah perayaan Natal yang berbeda, momentum Natal saat ini, oleh sang Kuasa memberikan hikmat terindah dengan kesempatan keikutsertaan saya di Pilcaleg 2024,” ucap Caleg Partai Demokrat Bitung, nomor 1, Dapil 3 Kecamatan Matuari – Ranowulu. Selasa (12/12/2023).

Sebagai salah satu, Caleg milenial di Kota Bitung, pun mengajak masyarakat Kota Bitung, khususnya kaum milenial diwilayah Kecamatan Matuari dan Kecamatan Ranowulu, untuk memaknai perayaan Natal 25 Desember 2023 dan menyongsong Tahun Baru 01 Januari 2024, dengan kegiatan positif.

“Mari kita ciptakan Natal dan Tahun Baru ini, sebagai momentum kita dalam meningkatkan nilai-nilai kerukunan dan gotong-royong yang merupakan warisan para pendahulu kita. Karena diera ini peran pemuda sangat dibutuhkan, dan untuk itu mari kita isi suasana perayaan Natal ini dengan hal-hal yang positif yang memberi dampak terhadap orang banyak,” kata lelaki yang pernah menempuh pendidikan di Negeri Paman Sam.

Seraya mengucapkan, “Selamat menyambut Natal dan menyongsong Tahun Baru 2024,” ucap lelaki kelahiran 16 Februari 2000.

Saat disentil alasan terjun di dunia politik, lelaki yang memiliki jiwa sosial, yang diwariskan oleh sang Ayah dan Ibu’nya, mengatakan untuk memenuhi hasrat kepedulian masyarakat yang selama ini dilakoni keluarga besarnya.

“Keikutsertaan dipentas politik Pilcaleg 2024 ini, tak hanya semata karena tren politik, namun atas dorongan hati untuk kepentingan masyarakat kecil, yang sering terabaikan atau terbenam diruang diskusi pinggiran,” kata Abigail sebelum mengakhiri pembicaraan. (ayw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *