Pemkot Bitung Hadiri HUT ke-4 Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo

 

Syukuran HUT ke-4 Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo yang dihadiri oleh sejumlah pejabat lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bitung.(Ist)

Editor: Redaksi Gawai.co

BITUNG (Gawai.co) – Syukuran HUT ks 4 Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo, yang diselenggarakan di kediaman Walikota Bitung Maurits Mantiri, di Kelurahan Manembo-Nembo, Kecamatan Matuari – Kota Bitung. Selasa (27/04).


Pada kesempatan turut dihadiri oleh Wakil Walikota Bitung, Hengky Honandar Sekertaris Kota Bitung, Audy Pangemanan dan perwakilan Kemendikbud serta Kepala Perangkat Daerah.


Walikota Bitung dalam sambutannya menyampaikan, di tahun yang ke empat atas berdirinya Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo, kiranya dapat menjaga serta melestarikan nilai-nilai budaya.


“Keterancaman nilai-nilai budaya dewasa ini kian terus terjadi, dengan hadirnya budaya baru seperti halnya perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi yang merupakan ancaman terbesar atas pergeseran nilai-nilai budaya dan tradisi dalam bermasyarakat,” ucap Maurits.


Dengan momentum perayaan HUT ke 4 Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo, kiranya dapat menjadikan sebagai media kesatuan masyarakat di berbagai persoalan nyata yang kita hadapi sehari-harinya.


“Hal ini, merupakan tantangan bagi kita dalam mengimplementasikan nilai tradisi,  dijadikan sebagai rujukan tertinggi dalam penyelenggaraan pembinaan social masyarakat, dalam kesejahteraan bagi Negeri Adat,” tandasnya.


Hal senada, dikalimatkan Wakil Walikota Hengky Honandar menyampaikan apresiasi terhadap kepengurusan Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo, dalam menghadapi dinamika social ditengah pandemi covid-19.


“Pemangku Adar Negeri Manembo-Nembo berhasil menjaga eksistensi nilai kesatuan masyarakat melestarikan nilai-nilai budaya dan tradisi turun-temurun,” pungkasnya.


Hengky menambahkan, seyogyanya keberadaan Pemangku Adat Negeri Manembo-Nembo dapat menjaga nilai-nilai budaya dan tradisi sebagai keyakinan masyarakat.


“Sebagai pemerintah mengharapkan agar pemangku adat bersama-bersama bahkan dapat menjadi pelopor gerakan anti HOAX dan ujaran kebencian serta dapat mengampanyekan bijak dan santun dalam bermedia sosial,” pungkas Hengky. (***/Tim Gawai.co)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *