LPPM Laksanakan Sosialisasi Wawasan Kebangsaaan di Kelurahan Papusungan Kota Bitung

Dr. Arthur Novy Tuwaidan saat menyampaikan materi wawasan kebangsaan kepada masyarakat di Kelurahan Papusungan. (Foto: ist)

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan, seperti penjajahan oleh Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang. Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat lokal ternyata tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan dan kesatuan, sedangkan di sisi lain kaum kolonial terus menggunakan politik adu domba atau “devide et impera”.

Kendati demikian, catatan sejarah perlawanan para pahlawan itu telah membuktikan kepada kita tentang semangat perjuangan bangsa Indonesia yang tidak pernah padam dalam usaha mengusir penjajah dari Nusantara.

Dalam rangka memperkuat wawasan kebangsaan di masyarakat, maka LPPM Unima lewat peneliti Dr. Arthur Novy Tuwaidan, S.H., M.H., melaksanakan kegiatan pengabdian lewat Program Kemitraan Masyarakat dengan masyarakat Kelurahan Papusungan Kecamatan Lembeh Selatan, Kota Bitung, Senin (11/9/2023).

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilakukan dengan sosialisasi wawasan kebangsaan dalam bentuk seminar diskusi. Dalam seminar tersebut, Tuwaidan menyampaikan bahwa wawasan kebangsaan identik dengan nasionalisme yaitu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan tertinggi individu harus diserahkan kepada negara kebangsaan.

“Apabila seseorang mengaku seorang nasionalis, maka ia harus mau berjuang untuk bangsa dan negara” ujar dosen yang sekaligus Koordinator Program Studi S2 Magister Hukum Unima ini.

Di akhir seminar, beliau menyampaikan bahwa sejarah mengajarkan pada kita betapa pentingnya menggalang persatuan dan kesatuan bangsa. Awal perjuangan yang masih bersifat kedaerahan dapat dengan mudah digagalkan oleh penjajah, karena belum adanya rasa persatuan dan kesatuan.

Namun seiring berjalannya waktu pergerakan perjuangan nasional dengan rasa persatuan dan kesatuan pun muncul. Dengan semangat persatuan dan kesatuan inilah bangsa ini dapat melawan penjajah dan pada akhirnya kemerdekaan dapat diraih.

Di era modern ini tentu rasa persatuan dan kesatuan ini pun harus ditanamkan pada setiap Warga Negara Indonsia. Karena dengan rasa persatuan dan kesatuan ini bangsa ini dapat bahu-membahu membangun bangsa ini seperti para pahlawan yang bersatu untuk merebut kemerdekaan bangsa Indonesia ini. (Mrt)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *