Akses Penerbangan Internasional Dibuka, Alfrets: Kejayaan Pariwisata Didepan Mata

Isye Watak Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata di Dinas Pariwisata Pemkot Bitung ( kiri) dan Alfrets Masala salah satu stakeholder Pariwisata serta backgroud foto destinasi kampung wisata batuputih. (Ist)

BITUNG (Gawai.co) – Kebijakan pemerintah dalam membangkitkan perekonomian melalui sektor pariwisata, mendapat sambutan positif dari sejumlah stakeholder Pariwisata di Kota Bitung.

Pasalnya, dengan dibukanya kembali bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, yang sebelumnya diketahui bersama adalah bandara Internasional Bandara Soekarno-Hatta dan Sam Ratulangi untuk kunjungan wisatawan mancanegara, sejak tanggal 14 Oktober 2021.

Kebijakan tersebut merupakan momentum, yang sudah dinanti-nantikan bagi stakeholder Pariwisata sejak Pandemi Covid-19 mengglobal.

Tak hanya pelaku pariwisata saja yang telah siap menyambut akan kedatangan para wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik yang akan mombooming destinasi wisata di Kota Bitung.

Salah satunya Isye Watak selaku ASN yang bekerja di lingkungan Pemkot Bitung, kepada awak media menyampaikan akan kesiapan dan dukungan Pemerintah Kota dalam mensupport sektor pariwisata.

“Jauh sebelumnya, sejak Pandemi Covid-19 melanda Nusantara, kami telah melakukan terobosan – terobosan dalam mempersiapkan segala bentuk kesiapan infrastruktur disetiap destinasi wisata dengan konsep New Normal Tourism” ujar Isye sapaan akrab Isye Watak yang diketahui selaku Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata di Dinas Pariwisata Pemkot Bitung melalui via pesan elektronik WhatsApp. Jumat (15/10).

Selain itu, menurutnya pihaknya juga telah memberikan sejumlah pelatihan guna mempersiapkan akan lonjakan wisatawan di Kota Bitung pasca pandemi covid-19.

“Pelatihan-pelatihan tersebut, guna mempersiapkan SDM khusus dibidang pariwisata yang diperuntukkan bagi stakeholder Pariwisata di Kota Bitung. Nah ketika kebijakan dan terobosan pemerintah saat ini, kami meyakini para stakeholder Pariwisata sudah siap akan kunjungan wisatawan yang akan berwisata di Kota Bitung” tandas Isye yang diketahui salah satu ASN yang energik dan inovatif dalam mengembangkan sektor pariwisata di Kota Bitung.

Sementara itu, salah satu pelaku wisata yang sekaligus owner salah satu Home Stay diwilayah ‘Kampung Wisata’ Kelurahan Batuputih Bawah, Alfrets Masala menyampaikan harapan besarnya atas kebijakan dan terobosan pemerintah dalam membangkitkan kembali kejayaan sektor pariwisata khususnya di Kota Bitung.

“salah satu indikator pariwisata di Indonesia adalah pulau Dewata dan saat ini dengan terobosan pemerintah, harapannya pariwisata di Kota Bitung pula akan berdampak, apalagi bandara Internasional Samratulangi merupakan salah satu dari ketiga bandara dengan akses penerbangan Internasional yang dibuka oleh pemerintah di Indonesia” ungkap Alfrets dengan nada penuh semangat.

Lelaki yang memiliki hobby fotografer alam liar ini pun, mengharapkan akan adanya sinergitas antara pemerintah bersama dengan para pelaku pariwisata di Kota Bitung.

“Harapannya para stakeholder Pariwisata dapat mendukung program pemerintah dalam membentuk Herd Immunity, khususnya diwilayah yang menjadi daerah tujuan wisata serta penerapan CHSE” beber Alfrest.

Iapun kembali menyampaikan, walaupun tak masuk dalam nominasi Kampung Wisata Award 2021 khusus Kota Bitung, Namun optimisme dalam membangun pariwisata tak dapat diuji.

“Kami tetap optimis dan selalu mendukung program pemerintah di sektor pariwisata, secara umum Kelurahan Batuputih Bawah maupun Batuputih Atas, inflastruk pariwisatanya sudah jalan dan tertata, ini dibuktikan dengan kunjungan wisatawan ataupun target ‘Market Tourism’ adalah wisatawan mancanegara atau kata lain kelasnya adalah Dunia” ucapnya sambil tersenyum.

Dengan dibukanya kembali akses penerbangan internasional, Iapun menghimbau agar seluruh stakeholder Pariwisata dapat mempersiapkan segala bentuk kesiapannya.

“Ini merupakan momentum dalam mengembalikan kejayaan pariwisata di Kota Bitung, khususnya wisatawan minat khusus” tandasnya kembali.

Serambi menambahkan, “Ayo kawan-kawan kita genjot kembali ‘Market Tourism’ disetiap destinasi wisata di Nusantara” pungkasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *