Resesi Global 2023 dan Tanggapan Kaum Muda Soal Dampaknya di Indonesia

Editor/Pewarta: Maher Kambey

MANADO (Gawai.co) – Kencangnya hembusan kabar resesi global di tahun 2023, menimbulkan berbagai respon di kalangan masyarakat tak terkecuali di Indonesia.

Berdasarkan prediksi para ekonom, sepertiga negara di dunia akan terdampak resesi. Menanggapi hal tersebut, sejumlah anak muda ini angkat bicara soal topik hangat di kancah internasional ini.

“Resesi ekonomi dapat menimbulkan krisis karena biaya hidup yang naik akibat kenaikan harga barang, tetapi pendapatan masyarakat cenderung lambat bahkan menurun, pengangguran semakin meningkat, bahkan adanya resiko PHK,” kata Claritha Madonsa.

Menurutnya, walaupun resesi ekonomi diprediksi akan terjadi di tahun 2023, kaum muda harus mempersiapkan diri untuk menghadapi segala resiko buruk yang mungkin terjadi.

Peraih gelar Wakil I Momo Sangihe 2022 ini menambahkan bahwa anak muda juga harus bisa meminimalisir pengeluaran yang tidak penting atau menerapkan skala prioritas.

Senada dengan itu, Velis Tasya Sumarauw, berujar bahwa generasi milenial perlu pandai mengatur keuangan serta memprioritaskan uang mana yang harus dikeluarkan dan mana yang harus disimpan.

“Sebagai kaum muda kita harus waspada namun tidak perlu takut, tetaplah berkonsumsi dan perbanyak investasi,” tulis peraih gelar Noni Unsrat 2021 ini.

“Saya optimis Indonesia tidak akan mengalami resesi, karena kalau kita melihat persoalan ekonomi dari perspektif luas, Indonesia lebih bagus dan jauh lebih baik,” ungkap Velis.

Velis menjelaskan, sejauh ini Indonesia tetap mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi seperti peningkatan ekspor, bertambahnya investor, juga pelaku UMKM yang semakin luas dan berkembang.

“Hal ini akan sangat membantu pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Untuk itu saya optimis bahwa tahun ini Indonesia tidak akan mengalami resesi,” paparnya.

Claritha juga berujar bahwa sejauh ini para ekonom dan pihak pemerintah optimis Indonesia bisa mengatasi kondisi resesi global dengan baik.

Walaupun demikian, Indonesia perlu bersiap-siap karena bagaimanapun sudah menjadi bagian  ekonomi dunia yang terhubung, namun hanya akan berdampak lebih ringan dan tidak seekstrem negara-negara lain.

“Menurut saya sebagai kaum muda tentunya resesi ini sangat berdampak besar bagi ruang lingkup masyarakat, namun bagaimana cara kita mengubah suatu permasalahan tersebut menjadi sebuah peluang,” ujar Helen Brigita Kandowangko, di Manado, Selasa (10/1/2023).

Peraih gelar Putri Nusantara Sulawesi Utara 2021 ini menyebutkan bahwa meskipun nantinya akan menghadapi tantangan yang sudah di depan mata, generasi muda harus bisa bertahan dengan menciptakan peluang baru.

“Di bulan Desember lalu, tidak sampai 60% masyarakat yang datang untuk berbelanja dalam mempersiapkan Natal. Artinya secara perlahan masyarakat mulai merasakan dampak krisis ekonomi yang mulai terjadi,” imbuhnya.

 

Peran pemerintah dalam menghadapi resesi global 2023

“Tentunya pemerintah harus mempersiapkan segala sesuatu dalam menangani resesi, seperti ketersediaan pangan yang mencukupi. Hal ini tentu saja membutuhkan kerja sama pemerintah dan masyarakat sehingga Indonesia mampu melewati masa sulit ini,” sebut Helen.

“Hal penting yang perlu dilakukan pemerintah untuk menjaga Indonesia dari kemungkinan akan terdampak resesi menurut saya adalah dengan mengoptimalkan UMKM. Pemerintah harus dapat mengelola dan meningkatkan peran UMKM agar dapat terus tumbuh dan berkembang dengan berbagai kebijakan dan regulasi,” jelas Claritha.

“Pemerintah harus bekerja keras mengendalikan inflasi ekonomi di Indonesia dan tetap mempertahankan kestabilan ekonomi saat ini, salah satunya dengan tetap memperkuat daya beli masyarakat terhadap UMKM dan mengajak masyarakat untuk berinvestasi,” ungkap Velis. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *