Opini  

Pendidkan dan Demokrasi: Menjalin Masyarakat yang Berdaya dan Terdidik

Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh

TONDANO (Gawai.co) – Pendidikan dan Demokrasi, dua pilar penting dalam pengembangan masyarakat yang efektif dan terdidik. Kedua hal ini saling berhubungan dan mempengaruhi, menciptakan lingkungan yang inklusif, terbuka dan progresif.

“Pendidikan berkualitas memberi individu kesempatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai yang mereka butuhkan untuk menjadi warga negara yang aktif dan berpartisipasi dalam sistem demokrasi,” kata Rommy Kosegeran.

Dirinya berpendapat bahwa pendidikan tentang nilai-nilai demokrasi seperti keadilan, kesetaraan, toleransi, dialog dan penghormatan terhadap pluralisme adalah kunci untuk membangun masyarakat yang inklusif dan mandiri.

“Sebagai lembaga pendidikan, sekolah memainkan peran sentral dalam mendidik generasi muda yang memahami pentingnya demokrasi dan memiliki keterampilan kritis untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi,” sebutnya.

Lebih lanjut Rommy menjelaskan, para peserta didik diajarkan untuk menghormati perbedaan, hak asasi manusia dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sekolah.

Dalam lingkungan pendidikan yang demokratis, siswa diajarkan untuk berpikir mandiri, menghargai pendapat orang lain dan belajar melalui partisipasi aktif.

“Pendidikan inklusif adalah prinsip demokrasi yang penting, yang berarti bahwa setiap orang berhak atas pendidikan yang berkualitas tanpa diskriminasi,” paparnya.

“Dalam demokrasi, pendidikan juga didukung oleh kebebasan berekspresi, kebebasan berserikat dan kebebasan akademik, yang memungkinkan inovasi dan penyelidikan intelektual,” tambahnya.

Pendidikan dan demokrasi saling melengkapi dan menguatkan. Pendidikan yang berkualitas dan inklusif merupakan landasan yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang demokratis.

Sebaliknya, demokrasi memberikan kerangka ideal untuk pengembangan pendidikan yang efektif yang mempromosikan kepentingan semua anggotanya.

Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat secara keseluruhan harus berkomitmen terhadap pendidikan yang berkualitas, inklusif, dan demokratis.

Berinvestasi dalam pendidikan yang menghargai nilai-nilai demokrasi harus menjadi prioritas dan memberikan kesempatan yang sama, kesempatan untuk belajar sepanjang hayat dan pengembangan keterampilan kritis yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat demokratis.

“Dengan menyatukan pendidikan dan demokrasi, kita dapat membangun masyarakat yang berdaya, terdidik, dan tanggap terhadap perubahan. Pendidikan demokrasi membantu kita menguasai tantangan yang kompleks di dunia yang semakin global dan beragam,” tutur Rommy.

“Dengan bantuan pendidikan yang berorientasi demokrasi, kita dapat menciptakan masyarakat yang menghormati hak asasi manusia, mempromosikan kesetaraan, dan bekerja sama untuk pembangunan berkelanjutan,” tandasnya. (Mrt)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *