Ilustrasi orang yang mengenakan masker pelindung di Bangkok, Thailand. (istimewa) |
Editor: Rofni Lolaen
SEOUL (Gawai.co) – Penularan virus corona baru di luar China semakin mencemaskan. Setidaknya tiga pengusaha Asia yang menghadiri konferensi internasional di sebuah hotel Singapura terjangkit virus mematikan itu.
Malaysia mengatakan, warga negeri jiran pertama yang terinfeksi virus corona baru adalah pria 41 tahun. Ia menghadiri pertemuan beberapa delegasi internasional termasuk dari China di Singapura pada pertengahan Januari lalu.
Korea Selatan juga melaporkan dua kasus warga negeri ginseng yang terkonfirmasi terkena virus corona baru, mengunjungi konferensi bisnis yang sama di Singapura.
Jeong Eun-kyeon, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyebutkan, seorang warga Korea Selatan berusia 38 tahun melakukan kontak dengan warga negara Malaysia yang terinfeksi virus corona.
Mengutip surat kabar Korea Joongang Ilbo, Reuters melaporkan, keduanya makan malam bersama dengan beberapa warga Korea Selatan lainnya selama konferensi.
KCDC menambahkan, seorang warga negara Korea Selatan lainnya, pria berusia 36 tahun, juga positif terkena virus corona baru yang sudah menewaskan hampir 500 orang.
Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, pengusaha Malaysia itu telah menghadiri pertemuan bisnis dengan warga negara China di Grand Hyatt Hotel. Saat ini, Singapura berupaya mengidentifikasi orang lain yang berisiko.
Gerald Kheng, juru bicara Hotel Grand Hyatt membenarkan, warga negara Malaysia itu menginap di Grand Hyatt selama seminggu pada pertengahan Januari lalu. Tetapi, ia enggan mengomentari pertemuan bisnis di hotelnya.
Kheng bilang, Kementerian Kesehatan Singapura belum memberi tahu, bagaimana, di mana, atau kapan orang Malaysia itu terinfeksi virus corona baru.
“Hotel sudah kami bersihkan secara seksama dan belum mengetahui ada kasus lain di antara para tamu atau staf hotel,” kata Kheng seperti dikutip Reuters.
Singapura, salah satu negara terparah di luar China dalam wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) pada 2003, sudah melaporkan 24 kasus virus corona baru, termasuk beberapa kasus penularan dari manusia ke manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kasus-kasus penularan dari manusia ke manusia di luar Tiongkok sangat memprihatinkan, dan bisa menandakan wabah yang jauh lebih besar. (Kontan/Rofni Lolaen)