Generasi Muda Sulut, Ekonomi, dan Budaya

Virginia Gaby Clara Kemur. (Foto: Istimewa)

Editor/Pewarta: Maher Kambey

TOMOHON (Gawai.co) – Beberapa tahun belakangan Indonesia diperhadapkan dengan dominasi generasi muda di setiap daerah, tak terkecuali di Sulawesi Utara (Sulut).

Selain karena jumlah yang banyak, generasi muda juga memiliki potensi besar untuk membangun negeri dengan segala keunggulan yang dimiliki.

“Generasi muda memegang peran penting dalam membangun daerah karena merupakan populasi yang menjadi trendsetter di masa sekarang,” kata perempuan bernama lengkap Virginia Gaby Clara Kemur.

Menurutnya generasi muda Sulut mampu mendukung dan menunjang perkembangan dalam segala aspek. Hal ini tidak hanya sebatas kemampuan memanfaatkan digitalisasi bagi pembangunan daerah, tapi juga melalui kreativitas dan inovasi.

“Faktor ini didukung dari banyaknya anak muda Sulut yang menggeluti bidang usaha, mengambil bagian dalam berbagai komunitas dengan tujuan berguna bagi diri mereka sendiri serta untuk memajukan daerah,” paparnya, Kamis (24/8/2023).

Perempuan kelahiran Tomohon, 9 November 2000 ini menuturkan bahwa salah satu penunjang pembangunan daerah adalah perekonomian daerah itu sendiri.

“Sebagai generasi muda saya ingin mendorong agar kita bisa menggunakan momen transformasi digital sebagai sesuatu yang bisa mengembangkan ekonomi daerah contohnya dengan menjadi pelaku UMKM, dan menggunakan produk lokal,” ungkap peraih gelar Putri Tomohon 2023 ini.

Ketika ditanya soal generasi muda yang rentan akan kondisi kehilangan jati diri bangsa, pemilik akun Instagram @virginiagckemur ini pun memberikan pendapatnya.

“Dari salah satu buku yang ditulis oleh Dale Carnegie, saya belajar bahwa lebih mudah bagi kita untuk menaruh ketertarikan terhadap orang lain dibanding memaksakan orang lain menaruh ketertarikan terhadap kita,” sebutnya.

“Berangkat dari bacaan tersebut, tidak ada salahnya belajar budaya asing karena itu sejatinya membentuk image anak muda Sulut sebagai generasi toleran dan terbuka dalam mempelajari banyak hal, termasuk budaya yang sebenarnya dapat memberikan insight baru bagi kita,” kata perempuan dengan zodiak Scorpio ini.

Lebih lanjut Virginia menjelaskan, sebagai daerah dengan potensi pariwisata yang besar, belajar budaya baru juga menjadi salah satu nilai tambah bagi masyarakat Sulut.

“Nantinya kita bisa lebih menghargai budaya luar dan membuat wisatawan dengan budaya yang berbeda merasa nyaman dan dimengerti apabila berkunjung dan berinteraksi bersama kita yang berada di Sulawesi Utara,” ungkap perempuan yang memiliki hobi cafe hopping ini.

“Kita harus bisa menghormati dan menjaga budaya lokal karena merupakan identitas kita. Di samping itu, kita perlu berbangga dengan budaya kita sendiri agar budaya yang bernilai ini tidak pudar,” tandasnya. (Mhr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *