Editor/Pewarta: Martsindy Rasuh
MELONGUANE (Gawai.co) – Festival Adat Mane’e bakal digelar bulan Mei mendatang. Terkait hal itu, Bupati Kepulauan Talaud Dr. dr. Elly Engelbert Lasut, ME mengajak warganya untuk turut menyukseskan tradisi adat turun temurun ini.
Adapun Ritual Adat Wisata Mane’e akan dilaksanakan usai perayaan Paskah Nasional katanya melalui siaran langsung di akun facebook pribadi.
“Ritual Adat Mane’e akan dilaksanakan di Pulau Intata Desa Kakorotan Kecamatan Nanusa, pada awal bulan Mei,” ujar Lasut, belum lama ini.
Mane’e merupakan tradisi budaya menangkap ikan dengan menggunakan janur kelapa dan salah satu tradisi ciri khas wilayah terluar Kabupaten Kepulauan Talaud yang merupakan warisan leluhur turun–temurun oleh warga masyarakat yang ada di Desa Kakorotan, Kecamatan Nanusa.
Tradisi penetapan tanggal Mane’e sesuai dengan kesepakatan tua–tua adat kampung dengan menyesuaikan waktu bulan purnama kedua.
Kata bupati, untuk ritual penangkapan ikan mengikuti arahan dari petuah adat setempat dengan mengikuti tahapan–tahapan yang sudah ditentukan hingga waktu penangkapan ikan.
Mane’e adalah tradisi masyarakat di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara yang diwariskan secara turun-temurun.
Tradisi tersebut dilakukan untuk memperingati puncak surut air laut ketika masa Eha berakhir.
Eha sendiri merupakan periode pelarangan mengambil hasil laut dan darat yang berlangsung antara tiga hingga enam bulan.
Mane’e adalah tradisi tangkap ikan dengan menggunakan daun kelapa dan dalam bahasa Adat Moyang Talaud.
Wilayah pelaksanaan tradisi Mane’e biasanya dilaksnakan Eha (larangan menangkap ikan) selama tiga bulan sekali oleh warga setempat untuk menjaga kembang biak pertumbuhan ikan.
“Kegiatan tradisi Mane’e selalu mengundang perhatian pengunjung lokal sampai mancanegara untuk melihat keindahan alam laut,” tandasnya. (mrt)